Rujak adalah makanan tradisional Indonesia, daerah Jawa. Terdiri dari buah-buahan yang dipotong lalu dicocol dengan bumbunya yang pedas berwarna coklat karena perpaduan dari gula jawa (gula aren), asam jawa dengan cabai. Terkadang adapula yang menambahkan combrang.
Banyak orang menyukai makanan satu ini, sehingga tidak hanya ditemukan di Jawa tapi bisa kita temukan di seluruh wilayah Indonesia. Rasanya enak, segar juga menyehatkan karena dari bahan alami dan juga banyak sekali nutrisi dari buah-buahan tersebut. Biasanya dikonsumsi pada siang hari, dan sangat enak menyantapnya apabila sambil berkumpul bersama teman-teman.
Rujak sangat mudah sekali dibuatnya. Kamu tinggal menyiapkan buah-buahan untuk dijadikan bahan rujak dan menghaluskan bumbunya (gula aren, garam, cabai dan asam jawa) menggunakan cobek dan ulekan. Cobek dan ulekan adalah alat yang digunakan untuk menumbuk, menggiling, dan menghaluskan bahan-bahan tertentu, ada yang terbuat dari batu dan kayu. Cobek dan ulekan yang bagus biasanya berwarna hitam legam. Itu asli dari batu alam. Saat ini banyak beredar juga cobekan yang dicampur dengan bahan lain alias semen. Sehingga ketika digunakan bahan semen tersebut ikut tergerus, cobek dan ulekan pun lama kelamaan akan terkikis. Lain hal jika terbuat dari batu alam, itu akan bertahan lama dan lebih awet tentunya.
Walau cobek dan ulekan ini alat masak tradisional, masih banyak sekali orang yang menggunakannya. Sebetulnya keberadaan blender dan alat penggiling elektronik mampu menggantikan cobek. Namun banyak koki bahkan para ibu yang suka memasak berkeyakinan kalau pakai cobek dan ulekan, maka masakan lebih terasa enak dibandingkan menggunakan blender. Itu kembali pada pilihan masing-masing ya.Â
Namun Jika ingin membuat rujak memang lebih enak bikin bumbunya pakai cobekan dan ulekan guys.
Membahas soal rujak, di Indonesia ada beberapa jenis rujak lainnya, bukan hanya dicocol saja.
Rujak U Groeh - Aceh
Terbuat dari potongan batok kelapa yang rapuh.Dibumbui dengan gula merah, cabai, tepung roti dan perasan air jeruk nipis.
Rujak Cingur - Surabaya
Terbuat dari cingur (mulut sapi) yang sudah direbus lalu dicampur dengan bumbu rujak. Dilansir dari blogunik.com rujak cingur ini menggunakan bahan timun, kerahi, bengkuang, mangga kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, cingur dan sauran berupa taoge, kangkung dan kacang panjang. Bahan-bahan ini disiram dengan bumbu yang terbuat dari petis udang, air, gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng , garam dan irisan pisang biji hijau yang masih muda. Mungkin ada teman-teman yang sudah pernah mencobanya?Â
Rujak Bebeg
Rujak Bebeg biasanya ditemukan di daerah Jawa Barat. Ini salah satu rujak kesukaan saya juga. biasanya ada pedagang lewat depan rumah dengan membunyikan tumbukannya. cara membuat rujak bebeg ini ditumbuk hingga halus beserta bumbunya. Buah yang biasa ditumbuk Mangga muda, kedondong, Jambu air, ubi, bengkuang, pepaya muda, pisang tandung.
Rujak Ciherang
 Nah ini dia bumbu rujak yang terkenal di Kabupaten Bandung, yaitu bumbu rujak ciherang. Rujak ciherang hari ini saya jadikan menu berbuka yang tak biasa. Karena biasanya dimakan saat siang hari. Namun kali ini saya membawa bumbu rujak ke Jakarta.  Bumbu rujak ini saya beli di Banjaran (Kabupaten Bandung). Bentuknya seperti ini,
Bumbu rujak ciherang ini sangat khas rasanya. Terbuat dari Gula aren, cabai, garam dan combrang. Combrang memberikan rasa yang khas pada bumbu rujak ini. Harganya pun sangat terjangkau. Gambar di foto itu kemasan ukuran sedang, karena ada juga ukuran yang lebih besarnya. Bumbu rujak ciherang ini bisa menjadi buah tangan, apabila teman-teman pergi jalan-jalan ke Kabupaten Bandung.
Bumbu ini praktis jika kamu ingin membuat rujak, langsung cocol saja buahnya tanpa harus mengulek (menghaluskan bumbunya).
Ternyata menjadikan rujak sebagai menu berbuka puasa juga enak loh. Segar dan menyehatkan. Karena kita sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan, maka tak bisa mengkonsumsinya di siang hari. Jadi tak ada salahnya jika kita mencoba berbuka puasa dengan menu rujak ini. sebetulnya banyak sekali jenis rujak yang ada di Indonesia. Karena Indonesia kaya akan cita rasa, tradisi dan budaya. Semoga saya pun bisa mencoba kuliner rujak di kota-kota lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H