Pandemi mengubah banyak hal. adanya aturan jaga jarak membuat orang kantoran kini bekerja di rumah atau Work From Home. Bahkan anak sekolah belajar secara daring, rasanya esensi belajar di kelas itu telah tiada. lalu sekarang saat ramadan, tradisi buka bersama diganti dengan bukber virtual?
Pertama dari pandangan saya, apakah buka bersama adalah kewajiban? Tentu jawabannya tidak. Kewajiban itu sholat 5 waktu dan puasa saat bulan ramadan ya, tapi mengapa bukber penting sekali sampai harus diubah menjadi bukber virtual?
Mungkin adanya bukber virtual itu karena kebutuhan untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi antara manusia satu dan lainnya, lalu untuk menjaga jalinan kekerabatan juga, sehingga kebutuhan untuk bukber virtual pun menjadi sebuah kepentingan.Â
Biasanya kita punya circle pertemanan yang sangat dekat sekali (hanya beberapa orang saja), sehingga bukber tahunan sudah menjadi kebiasaan. Tapi ketika diganti dengan bukber virtual apakah bisa menggantikan 'rasa' pertemuan secara langsung?Â
Menurut pandangan saya bukber virtual itu antara penting dan tidak penting.
Bisa jadi penting bagi anak yang merantau, kerinduan buka bersama orangtua dan saudara pasti ada. Sehingga bukber virtual ini dapat menemani saat makan sendiri, melepas rindu antara anak dan Ibu. Seorang Ibu pasti khawatir anaknya yang nun jauh disana makan sama apa, menunya apa, bagaimana kondisinya, sehingga ketika jarak memisahkan video call saat waktu berbuka akan menjadi obat rindu.
Saya pun merasakan, walau saya sudah memiliki suami namun tetap ada kerinduan untuk bisa buka dan sahur bersama orangtua. Sejujurnya saya belum pernah bukber virtual, karena biasanya khusu dan fokus pada menu berbuka dan menikmati makanan bersama orang terdekat atau suami, lalu lanjut melaksanakan sholat maghrib karena waktunya yang sebentar. Ini justru yang harus diperhatikan. kenyamanan dalam beribadah. seringkali adanya bukber membuat orang melewatkan shalat maghrib. duh jangan sampai seperti itu ya.Â
Bukber virtual sih belum pernah tapi saat sahur, beberapa kali orangtua menelepon di grup keluarga, sehingga saya, orangtua dan adik mengobrol bersama di telepon, itupun tidak lama, hanya sekedar membangunkan sahur. Setelah itu ya fokus menikmati santapan makanan sahur. kalau mau ngobrol bisa dilanjut lagi saja nanti siang hari, karena saat sahur pun ada jadwal imsak.
Ternyata adanya jadwal waktu berbuka, shalat, jadwal imsak saat sahur, dll membuat kita sadar pentingnya mengelola waktu dan ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, bukankah begitu? jika kita sahur jam 4.00, maka kita akan berfokus hanya pada makanan saja dan ingin segera menghabiskannya karena takut keburu imsak bukan?. Jika terlalu banyak berkomunikasi apa yang terjadi? bisa lama menghabiskan makanannya, iya kan? begitu pun dengan berbuka.
Soal bukber virtual. Jika keluarga kita dekat, akan lebih baik jika kita menghabiskan waktu bersama keluarga saja dan makan bersama orang terdekat. Bayangkan saja jika seseorang sudah menikah ataupun berkeluarga, jadwal buka puasa yang seharusnya dinikmati di meja makan berkumpul bersama anak istri, eeh ini malah harus buka laptop dan berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda tempat dengan menu yang berbeda pula alias bukber virtual. Lalu saat bukber virtual mungkin kita hanya menyaksikan layar dan menatap orang lain yang sedang menikmati menu berbukanya. karena jadwal berbuka itu jadwal makan, iya kan? bukan jadwal berkomunikasi secara virtual.
Ketika buka bersama secara langsung, kita akan menyantap menu makanan yang sama, di tempat yang sama, ngobrol bersama karena berdekatan. tapi ketika bukber virtual, kita jadi mengesampingkan keluarga yang ada di rumah.Â
Mobile phone ataupun aplikasi digital itu mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat.
Jika membahas fungsi mobile phone atau gawai ini dulu hanya dipakai untuk menelepon, lalu menambah fungsi untuk bisa berkirim pesan, makin kesini bisa dipakai untuk video call, bahkan bisa beberapa orang video call secara bersama atau disebut dengan meeting online. Tidak ada yang salah dengan hal ini, justru ini bagus karena bisa memberikan kemudahan. Serta mendukung orang yang sedang WFH (Work From Home).
Namun penggunaan aplikasi untuk meeting online ini, jangan sampai kebablasan. Terlalu sering dan terus menerus menggunakan mobile phone sampai melupakan orang terdekat itu tidak baik. Jangan sampai mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat ya.
Saya setuju dengan adanya aplikasi virtual untuk berkomunikasi jarak jauh. Salah satu yang sering saya gunakan yaitu aplikasi ZOOM. Mungkin aplikasi ini sudah tidak asing didengar oleh teman-teman kompasianer juga bukan?. Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk kelas online dan bahkan digunakan untuk halaqah (kajian agama islam) secara online. Siang ini saya gunakan untuk halaqah online bersama teman-teman yang sudah berbeda kota untuk saling melepas rindu sambil mengkaji ilmu agama, masyaAllah.
Namun untuk bukber virtual rasanya saya kurang setuju dan tidak berminat, jika memang masih ada keluarga terdekat yang berkumpul ya sebaiknya bersama mereka saja lebih diprioritaskan.
 Jika pertanyaannya Apakah bisa bukber virtual? jawabannya ya tentu saja bisa.Â
Jika dirasa memang perlu dan dirasa penting maka lakukanlah, namun jika memilih untuk tidak mau ikutan bukber virtual, ya sudah tidak usah. hidup sudah sulit jangan dibuat lebih rumit. hehe. Hidup itu ya simpel jika kita memudahkan pola pikir kita sendiri juga.
Mengikuti trend, mengikuti perkembangan zaman, boleh-boleh saja namun jangan memaksakan diri jika tidak mau. Tidak perlu juga bertikai jika ada perbedaan pandangan. Cukup saling menghargai keputusan masing-masing saja. Karena kedamaian antar sesama manusia lebih penting.
Sudah hampir 2 pekan kita menjalankan ibadah puasa ramadan, semoga amal ibadah kita diterima, menjadikan diri kita lebih tenang hatinya, lebih baik lagi pribadinya, semoga Allah mengampuni dosa kita. Semangat dan selamat menjalankan ibadah puasa ramadan 1442 H.
Baca juga:
Aplikasi Ini Dapat Menjadi Teman Ngabuburit, Bahkan Memberikan Pahala
Resep Untuk Berbuka, Sop Buah Cranberry dan Suki-Suki Simpel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H