Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merencanakan Keuangan dengan Bersedekah! Poin 3 di Luar Nalar Manusia

18 April 2021   14:38 Diperbarui: 18 April 2021   15:11 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebetulnya banyak ayat yang membahas tentang sedekah. Namun dari kedua ayat tersebut, memang sudah janji Allah akan melipatgandakan rezeki bagi orang yang bersedekah. Artinya secara logika manusia uang kita berkurang, namun sesungguhnya ketika kita mengeluarkan uang justru rezeki kita bertambah.

Analoginya begini,

kita punya uang 50.000 rupiah lalu kita berikan pada orang lain 25.000. ya betul nominalnya berkurang 50%, Namun keesokan hari Allah lipatgandakan rezekinya, tiba-tiba saja ada saudara datang berkunjung dan memberi makanan untukmu, jika dirupiahkan senilai 100.000. Wow langsung dilipatgandakan hingga 4x lipat bukan dari angka yang kita keluarkan tadi. MasyaAllah, rezeki kan memang tak terduga.

Ini hanya sekedar analogi saja, karena kenyataannya banyak sekali rezeki yang Allah berikan kepada kita yang tak bisa dihitung jumlahnya dan tak bisa menggunakan logika akal manusia dalam hal aturan rezeki ini. Bisa saja dengan bersedekah tiba-tiba mendapatkan pekerjaan, bukankah segala kemudahan dalam hidup kita juga adalah rezeki dari Allah?

Ilmu sedekah ini hanya bisa dimiliki oleh orang yang bermental kaya. Mental kaya bukan berarti harus anak sultan, tapi mental yang selalu ingin berbagi dan selalu merasa cukup atas apa yang sudah Allah beri. Walau tak punya mobil mewah, ataupun rumah masih ngontrak tapi hidup sederhana dan bahkan selalu ingin berbagi,

itulah mental orang kaya. Walau hanya bisa memberi sedikit dari yang dia miliki. Disitulah justru kenikmatan hakiki dalam berbagi. Melihat senyuman bahagia orang lain dari sedikit yang kita beri, justru dapat memberikan kenikmatan dalam hidup.

Perlu diingat bahwa jatah hidup kita di dunia ini diukur dari rezekinya. Setiap hari malaikat maut datang menghampiri, namun melihat catatan rezeki kita ternyata masih ada, lalu malaikat pergi lagi meninggalkan kita. Hingga mungkin suatu hari nanti ketika jatah rezeki kita sudah habis di dunia ini, disitulah malaikat maut datang menjemput.

Hikmahnya bahwa kehidupan dunia yang kita kejar selama ini tidak akan kita bawa ke akhirat. Harta yang kita kumpulkan akan kita tinggalkan. Kita boleh menikmati dunia ini, namun jangan lupa untuk berbagi dengan orang lain.

Sudah banyak contoh figur orang-orang ahli sedekah di Indonesia, ketika mereka berbagi malah hartanya tidak pernah habis. Terus bertambah dan melimpah hingga bisa berbagi ratusan juta bahkan miliyaran untuk bersedekah.

Bahkan kisah sahabat rasul yaitu Ustman bin Affan r.a. MasyaAllah harta kekayaan wakafnya hingga kini masih ada bahkan terus bertambah, padahal beliau sudah meninggal. Coba saja kalian searching di google 'harta kekayaan Ustman bin Affan' maka akan muncul nominal yang fantastis. Wallohulam bishowab. Itulah The power of Sedekah.

MasyaAllah, Yuk semangat mengatur keuangan dengan mental kaya. Semoga kita pun bisa menjadi orang yang ahli dalam bersedekah. terus memperbaiki diri yuk. Apalagi sekarang bulan suci ramadan, kesempatan kita untuk memperbanyak pahala, salah satunya bisa dengan bersedekah. semoga Allah melipatgandakan pahala kita di bulan suci ramadan ini. Aamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun