Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penting! Menyadari Kesehatan Mental Diri Anda (Mental Health Awareness)

31 Maret 2021   12:19 Diperbarui: 31 Maret 2021   12:26 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penting menyadari kesehatan mental pada diri sendiri, semakin kita mengenal diri maka kita bisa lebih mencintai diri sendiri juga. Kesehatan mental sama halnya dengan kesehatan fisik yang harus di jaga, hanya saja kesehatan mental butuh kesadaran lebih dari diri sendiri untuk menganalisis dan mendeteksi perasaan, perilaku ataupun penyebab kejadian yang membuat trauma atau gangguan mental lainnya supaya bisa diatasi. Karena tanpa kita sadari masalah / kejadian yang kita alami bisa tersimpan di alam bawah sadar yang suatu ketika bisa berdampak di kemudian hari, atau berdampak pada saat itu juga yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku, pola pikir, perasaan tidak nyaman seperti misalkan mudah marah, sedih atau perasaan yang tiba-tiba hadir yang bisa jadi karena luka masa lalu atau karena gangguan mental lainnya yang perlu ditangani oleh pakarnya yaitu psikolog. Bila gangguan kesehatan mental tidak ditangani, kita bisa melukai orang yang kita cintai (pasangan) dan orang-orang disekitar kita, dengan sikap dan perilaku kita yang tidak baik karena muncul tanpa disadari.

Sadar akan kesehatan mental merupakan suatu kebutuhan saat ini, karena bila kesehatan mental sudah terganggu maka bisa mengganggu pada aktivitas lainnya dan bahkan bisa juga berpengaruh pada kesehatan fisik, karena banyak juga orang yang terkena gangguan kesehatan mental merasa pusing kepalanya, nafsu makan menurun, jam tidur berkurang atau gangguan tidur yang berakibat pada kesehatan fisik juga.

Orang yang terkena gangguan kesehatan mental bukanlah orang yang tidak waras atau gila, orang yang datang ke psikolog/psikiater bukanlah orang gila, tetapi justru mereka adalah orang yang sudah mengenal dirinya, sudah memahami kebutuhan dirinya dan cara mereka mencintai dirinya, sehingga apabila kesehatan mentalnya terjaga mereka bisa semangat menjalani kehidupan dan bahkan bisa mengaktualisasikan diri, mengembangkan potensi yang dimiliki, karena setiap manusia yang terlahir ke dunia ini pasti sudah diberikan tugas dan fungsinya masing-masing sesuai dengan potensi yang Allah install ke dalam dirinya, hanya saja itu semua bisa terhambat ketika kita tidak mengenal diri kita dan terkadang kita tidak menyadari apa yang menghambat diri untuk berkembang, penyebabnya bisa jadi karena kita tidak sadar dengan kesehatan mental diri sendiri.

Banyak juga kasus, ketika orang mengalami gangguan kesehatan mental, mereka tidak tahu harus bagaimana, bahkan tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan akhirnya sedih, insecure,  tidak ada semangat hidup, mengurung diri dan lebih parah lagi mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Berdasarkan WHO Global Health Estimates, estimasi jumlah kematian akibat bunuh diri di seluruh dunia sebanyak 793.000 kematian pada tahun 2016 atau 1 kematian tiap 40 detik. Berdasarkan data PUSDATIN Kementerian Kesehatan Indonesia kematian akibat bunuh diri banyak terjadi pada usia muda dan produktif, yaitu 46% pada usia (25-49 tahun), dan 75% pada usia produktif (15-64 tahun). Padahal usia produktif adalah usia dimana kita bisa menggali potensi dan bahkan memaksimalkan diri untuk bekerja, berkarya, mengaktualisasi diri dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Maka penting untuk kita bisa mengedukasi orang lain dan membantu mereka untuk sadar akan kesehatan mental sebagai bentuk rasa peduli kita, terhadap orang-orang di sekitar kita.

Semua manusia di dunia ini punya ujiannya masing-masing. Namun tidak semua sanggup akan ujian kehidupan yang sering kali terjadi membuat stress, depresi, menghancurkan hati dan perasaannya dan merasa hidupnya ikut hancur, padahal tidak demikian, masalah dan ujian kehidupan yang hadir itu masih bisa diatasi bila kita mampu mengelola diri dan perasaan dan tahu kemana kita butuh bantuan, bukan dengan memendamnya sendiri. Karena diri manusia punya batasan tertentu, jika seringkali kita tumpuk dan dipendam maka suatu saat akan membuncah seperti letusan gunung merapi, dan berdampak pada orang-orang disekitar juga akibat emosi yang meledak-ledak.

Saat ini semakin canggihnya era digital, membuat informasi lebih mudah tersebar dimana-mana, salah satunya tentang 'Mental Health Awareness' dan bahkan banyak juga orang yang mengkampanyekan tentang kesehatan mental ini di sosial media, sehingga lebih banyak juga orang yang sadar dan peduli akan pentingnya kesehatan mental, begitupun diri saya ini yang bukan lulusan psikologi, tapi dari dulu saya tertarik dengan jurusan psikologi sehingga saya suka membaca, mendengarkan pakar ahli dan menonton bahasan seputar psikologi, karakter manusia dan tentu salah satunya tentang kesehatan mental. Sehingga tumbuh kesadaran dalam diri saya untuk peduli pada kesehatan mental diri sendiri, dan tak perlu takut atau malu untuk berkonsultasi dengan pakarnya yaitu psikolog, karena justru mereka akan membantu memberikan solusi dan membantu proses healing yang saya jalani. Salah satu channel favorite saya yang membantu untuk sadar akan kesehatan mental yaitu channelnya Satu Persen, yang membahas tentang mental health & self-development di Indonesia. Satu Persen menurut saya sebagai wadah untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran orang-orang Indonesia untuk lebih peduli lagi pada diri sendiri, memahami diri, memberikan semangat kehidupan dan menyadarkan orang-orang tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, karena dengan belajar mengelola emosi, menyadari kesehatan mental, orang-orang akan lebih menghargai dan mencintai diri sendiri sehingga tercipta kebahagiaan atas penerimaan diri, menumbuhkan rasa percaya diri dan supaya bisa lebih menghargai kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun