Ketika pagi merekah
Aku pun mulai melangkah
Tidak ada yang menunggu
Kedatanganku di pagi yang indah itu
Aku hanya diam termangu-mangu
Manatap nasibku yang begitu layu
Meski begitu, aku tidak menghiraukan hal itu
Yang terpenting bagiku adalah kebahagiaanmu
Aku selalu berusaha melahirkan senyuman di pipimu
Tetapi aku tidak berdaya ketika mendung menelanku
 Saat itu, di dalam relung hatiku, aku hanya bisa berdoa
Tuhan lahirkanlah senyuman di pipimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!