Mohon tunggu...
Anis Sayidan Sayidan
Anis Sayidan Sayidan Mohon Tunggu... Freelancer - Pecinta Tulisan Jari
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan Jari Itulah istimewanya

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Inilah Cara Vico Rahman Mendidik Anak di Usia Dini

2 Desember 2022   05:30 Diperbarui: 2 Desember 2022   05:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kolase dokumen pribadi Vico Rahman

Pernikahan dari mantan komedian Vico Rahman ex Mr Bean Indonesia dan Elisa Fitriana Prihandari yang membuahkan keturunan seorang bayi perempuan yang diberi nama Arshyla Quinnsha Qiana Qalesya membuat semangat tersendiri bagi Vico.

Arshyla, lahir November 2021 yang kini memasuki usia 1 tahun sudah mulai diajarkan banyak hal yang menurut Vico dan Elisa harus sabar untuk mendidik anak sejak usia dini.

Sang ibu Elisa mengatakan, "Kamu tuh kasih contoh yang baik ke anak, Yah.." Kata Eli.
Sementara, Vico sebagai ayah juga suka bilang, "Jangan marah-marah, Bu, nanti anaknya ikutin",  ujarnya.

Jadi sebetulnya anak akan mengikuti kata siapa, ya? Anak memang meniru perilaku orang tuanya, namun yang mendorong anak meniru orang tuanya adalah karena hubungan yang dibangun antara orang tua dan anak.

Meniru tidak selalu perilaku, meniru bisa dari keseharian yang anak lihat dari orang tuanya. Misal jika anak perempuan melihat ibunya selalu mengikat rambutnya anak akan mengikuti mengikat rambut. Anak yang melihat ayahnya memainkan drum dengan pukul-pukul apa saja, anak akan menirukan memainkan drum meski tidak drum untuk memainkan dengan tepat.

Perilaku anak ini juga disebut sebagai proses imitasi, kabar baiknya imitasi ini merupakan langkah anak menuju kemandirian, lho. Mulai dari meniru atau mengimitasi, lama-lama anak akan mampu melakukan banyak hal sendiri.

Imitasi yang dilakukan anak tidak pada hal baik, jika orang tua menampilkan hal tidak baik juga anak akan meniru. Anak usia dini, apalagi anak yang masih berusia di bawah tiga tahun belum paham konsep baik dan buruk, anak hanya melakukan apa yang ia lihat tanpa niat jahat.

Jika ia lihat ayahnya suka memukul maka anak akan menangkap informasi kalau kesal maka memukul itu boleh. Begitu juga jika anak melihat ibu membentak, maka saat anak kesal anak akan berteriak karena anak pikir begitu cara menyelesaikan rasa kesal.

Tidak dipungkiri, sebagai orang tua yang menjalani banyak peran ada perasaan lelah juga dengan aktivitas dan beragam aktivitas dan masalah di kehidupan.

Jadi, alangkah lebih baiknya jika sudah berhadapan dengan anak maka berikanlah teladan kepada anak. Jika anak biasa melihat orang tuanya berbuat kasar, anak akan mengikuti. Anak usia dini belajar dari apa yang dilihat bukan dari apa yang dinasehati.

Meskipun kita selalu menasehati anak untuk dapat mengontrol amarah tapi kita menunjukkan amarah depannya, anak akan melakukan imitasi pada perilaku yang kita tampilkan.

Merangkum dari berbagai sumber, Vico menjelaskan, "Selama periode perkembangan kritis anak di usia dini, penting untuk memberikan contoh perilaku terbaik yang orang tua miliki. Misal, berikan contoh apa yang kita ingin ada di anak, jika kita ingin anak makan dengan tertib dan teratur, contohkan dari kita. Jika kita ingin anak mengucapkan terima kasih, kita lakukan lebih dulu ucapkan terima kasih kepada anak, " Jelasnya.

"Dan bagaimana perilaku anak tergantung bagaimana kita memberikan teladan yang baik pada anak, " imbuhnya Vico Rahman wartawan online dari Jepara.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun