Mohon tunggu...
Anissaurondiyah fbs
Anissaurondiyah fbs Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Penulis berusia 21 tahun dan sedang menempuh jenjang S1 di Universitas Negeri Semarang dengan program studi Sastra Inodnesia. Selain hobi menulis, ia juga suka menonton film. Apalagi film bergenre romance. Semuanya yang disukai berdasarkan sesuatu yang telah ditekuni sejak dulu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Alat Perangkap Nyamuk Sederhana Berbahan Ragi, Disambut Antusias oleh Kader Kesehatan Desa Sidoharjo

1 Desember 2023   14:05 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:36 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampus UNNES terkenal sebagai kampus konsrvasi yang mana mahasiswa diharapkan dapat menjalankan tridharma perguruan tinggi dalam wujud 7 pilar konservasi. Salah satu diantaranya yakni pengelolaan limbah.

Limbah yang berada di lingkungan sekitar masyarakat perlu untuk diolah atau dibuat barang yang lebih bermanfaat sehingga limbah yang ada di masyarakat dapat berkurang jumlahnya dan menjadi barang yang lebih bernilai.

Saat pelaksanaan kkn di desa sidoharjo kabupaten semarang, tim kkn unnes berkesempatan untuk mengimplementasikan salah satu wujud dari pilar konservasi sebagai wujud pemanfaatan limbah plastik bekas dengan target sasaran para ibu kader kesehatan desa sidoharjo.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan sosialisasi pengolahan limbah plastik seperti bekas air mineral baik ukuran botol mineral ataupun ukuran galon besar sebetulnya limbahnya dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bermanfaat. Sehingga muncul lah gagasan untuk membuat alat perangkap nyamuk sederhana dari limbah plastik dengan menggunakan ragi. Terdengar sederhana namun apabila di gaungkan secara besar akan dapat bermanfaat bagi masyarakat desa sidoharjo.

Bahan yang digunakan yakni berupa 1 botol mineral ukuran 1.5 liter, lalu terdapat air 400 ml dan 100 gram gula aren dan 2 gram ragi. Cara pembuatannya yakni dengan memotong botol bekas aquanya menjadi 2 bagian lalu potongan atas dibalik dan di satukan dengan potongan bawahnya menggunakan lakban atau perekat lain, lalu rebus 400 ml air setelah itu masukkan gula aren sebanyak 100 gram tunggu hingga melelah dan dingin, setelah itu tuangkan ke botol yang tadi telah disiapkan kemudian lapisi pinggiran botol menggunakan plastik hitam lalu tunggu hasilnya dalam jangka waktu 1 minggu.

Dokpri
Dokpri

Sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dalam pemanfaatan sampah limbah plastik menjadi barang yang lebih bernilai, saat sosialisasi berlangsung para kader kesehatan juga cukup antusias sehingga kegiatan sosialisasi berlangsung cukup meriah karena beberapa kader kesehatan juga ikut dalam melakukan praktek demonstrasi pembuatan alat perangkap nyamuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun