Mohon tunggu...
Anissatul Ghurriah
Anissatul Ghurriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Psikologi Universitas 17 Agustus 1945

Treveling, shopping

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Media Sosial dan Berita Hoax : Analisis Psikologi Sosial

12 Januari 2025   21:08 Diperbarui: 12 Januari 2025   21:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Media social dan Berita Hoaks : Analisi Psikologi Social 

Media social telah menajdi bagian intergral dari kehidupan modern. Dengan kemudahan akses informasi dan komunikasi, media sosial membawa dampak besar bagi berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan sosial. Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga menjadi medium utama penyebaran berita hoaks. Hoaks atau berita palsu adalah informasi yang sengaja disebarluaskan untuk menyesatkan orang atau memanipulasi opini publik. Fenomena ini menjadi tantangan serius di era digital, terutama ketika dilihat dari perspektif psikologi social. Media sosial menyediakan platform bagi siapa saja untuk membuat, membagikan, dan menerima informasi. Dengan algoritma yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan pengguna, media sosial sering kali memperkuat berita yang bersifat sensasional atau kontroversial. Hal ini menyebabkan berita hoaks memiliki peluang lebih besar untuk menyebar luas dibandingkan berita yang berdasarkan fakta.

Selain itu, media sosial memungkinkan terjadinya fenomena echo chamber, di mana seseorang cenderung hanya terpapar informasi yang sesuai dengan keyakinan atau pandangannya. Hal ini memperkuat bias konfirmasi (confirmation bias), yaitu kecenderungan untuk menerima informasi yang mendukung keyakinan pribadi dan menolak informasi yang bertentangan. Dari perspektif psikologi social, ada beberapa teori dan konsep yang dapat menjelaskan mengapa berita hoaks begitu mudah menyebar di media social, analisis berdasarkan beberapa teori :

  • Teori konformitas social, individu cenderung mengikuti pendapat atau perilaku kelompok untuk merasa diterima sehingga individu mencoba membuat cerita yang dapat menarik orang-orang mengikutinya
  • Efek kesesuaian (in-group bias), manusia cenderung lebih percaya pada informasi yang berasal dari kelompok yang mereka indentifikasi atau arti lain seseorang akan percaya jika yang mengirimkan berita tersebut adalah temannya.
  • Efek primase dan kekinian, berita hoax dirancang guna menciptakan kesan yang kuat diawal atau muncul secara terus-menerus dalam arus informasi yang akan meracuni persepsi individu
  • Kecemasan dan ketidak pastian, berita hoax sering mengeksploitasi emosi terutama kecemasan dan ketakutan, orang cenderung mencari informasi untuk memberikan rasa aman dengan mencari informasi yang tidak akurat

Penyebaran berita hoaks memiliki konsekuensi serius, baik secara individu maupun kolektif. Di tingkat individu, hoaks dapat memengaruhi pengambilan keputusan, seperti dalam pemilihan politik atau kebijakan kesehatan. Di tingkat kolektif, hoaks dapat memicu polarisasi sosial, meningkatkan ketidakpercayaan terhadap institusi, dan bahkan memicu konflik. Upaya yang dapat dilakukan yaitu pendidikan literasi digital, regulasi media social, pendekatan psikologis.

Bukti publikasi 

 

Daftar Pustaka 

Narsih, A., & Zulfikar, E. (2023). Antisipasi Berita Hoax dalam Al-Qur’an: Upaya Meminimalisir Dampak Negatif di Media Sosial. Al-Iklil: Jurnal Dirasah Al Qur’an Dan Tafsir, 1(2), 118–129.

Septiana, N., & Wahyu R, M. (2021). Dampak Berita Hoax pada Masyarakat: Studi Fenomenologi Kelurahan Ngronggo Kota Kediri. NGARSA: Journal of Dedication Based on Local Wisdom, 1(2), 207–216. https://doi.org/10.35719/ngarsa.v1i2.268

Susanti, M. (2024). Penguatan Literasi Media Digital Dalam Melawan Penyebaran Berita Hoax Terhadap Anak Dan Remaja. Indonesian Journal of Multidiciplinary Expertise (IJME): Jurnal Multidisiplin Ilmu, 2(2), 3025–1583.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun