Mohon tunggu...
Anissa Rachman
Anissa Rachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Animal science'19 UNTIDAR

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"Get It" Nugget Itik Magelang Sesungguhnya

15 November 2021   18:15 Diperbarui: 15 November 2021   19:36 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 5C "Get It (Nugget Itik)"

Habib Nur Iskandar_1910701091; Ilmia Hudaifa_1910701102; Ichbal Nurcahyo_1910701092; Syifa Adisa Eminita Tarigan_1910701107; dan Rizki Muh Afif_1910701108

Get It ?

Get it merupakan produk makanan olahan dalam bentuk nugget yang terbuat dari bahan dasar daging itik magelang. Get It (Nugget Itik) merupakan produk nugget dalam bentuk frozen food yang sangat praktis dalam pemasakannya hanya perlu digoreng. Produk ini memiliki berbagai macam manfaat karena kaya akan protein yang baik utuk pertumbuhan tubuh. 

Get It (Nugget Itik) dapat dijadikan camilin ataupun makanan pendamping yang memiliki rasa nikmat dan harga yang terjangkau. Get It (Nugget Itik) memberikan rasa nugget itik yang sesungguhnya berbeda dengan produk nugget lainnya. 

foto nugget
foto nugget "get it"

Itik magelang merupakan itik local khas dari kota magelang dengan ciri khas cincin putih pada lehernya. Itik Magelang tubuhnya relative lebih besar dibandingkan Itik Tegal dan Itik Pengging. Bobot Itik Magelang dewasa antara 1,4 sampai 1,75 kg. Itik magelang banyak dibudayakan untuk dimanfaatkan daging dan telurnya karena kualitasya yang baik. Daging itik memiliki banyak nutrisi yang bagus untuk kesehatan, seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan nutrisi lainnya. 

Namun, bagian yang paling bergizi dari 100 gram daging itik adalah kandungan protein, yaitu sebanyak 23% dari nilai angka kecukupan gizi (AKG). Dan nugget itik dapat diartikan sebagai produk olahan daging restrukturisasi dari daging itik, yang ditambahkan dengan bahan pengisi dan bumbu, kemudian dikukus, didinginkan, diiris, dilapisi putih telur sebagai butter dan tepung roti sebagai breader, serta digoreng.

Populasi itik di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 45.268.000 ekor (2014), 45.322.000 ekor (2015) dan diperkirakan pada tahun 2016 sebanyak 47.360.000ekor (BPS, 2016).

Dilihat dari peningkatan populasi tersebut, maka perkembangan sangat menjanjikan. Daging itik ini dapat berasal dari itik pedaging maupun itik afkir yaitu itik dari itik petelur yang sudah tidak produktif lagi. Itik betina petelur pada umumnya akan diafkir setelah tidak menguntungkan sebagai penghasil telur. Itik yang telah diafkir ini kemudian dijadikan sebagai itik pedaging. 

Sebagai salah satu sumber protein tinggi, selama ini itik hanya dimanfaatkan telurnya saja, sedangkan dagingnya masih belum dilakukan duversifikasi olahan secara luas. Pada umumnya itik hanya diolah menjadi itik goreng ataupun itik panggang (Nurlaila dkk, 2017). 

Kelemahan yang dimiliki daging itik antara lain warna daging merah, tekstur daging itik yang keras serta aroma dan bau dari daging itik yang anyir atau amis menjadi sebab kurang disukainya daging itik oleh konsumen (Srigandono, 1997).

Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi pada daging yaitulebih dari 60% dari total asam lemak berdampak pada mudahnya daging itik mengalami proses oksidasi. Akbat dari proses oksidasi ini dapat menurunkan zat gizi, aroma, dan munculnya zat toksik (Matitaputty dan Suryana, 2010). 

Pada penelitian Setiyoko dkk (2019) juga menjelaskan bahwa aplikasi nanokapsul jus kunyit sebanyak 3% dengan metode curing daging pada produksi nugget itik afkir jantan berdampak pada meningkatnya kualitas organoleptik nugget itik berupa rasa, aroma, dan warna nugget. Berdasarkan uraian tersebut maka diperlukan diversifikasi olahan dan perlakuan untuk meningkatkan nilai jual dan memperbaiki kualitas daging itik, salah satunya dengan diolah menjadi nugget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun