Jakarta (2/8/19), Saya mengikuti event yang diadakan oleh Click Kompasiana dan PPI di Graha Wisata di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Event ini diselenggarakan untuk menjalin silaturahmi para anggota Click Kompasiana dan meningkatkan penulisan yang baik
Pematerinya sangat berkompeten dibidangnya. Ibu Fanny Jonathan poyk seorang sastrawan membuka materi pertama mengenai sastra.Â
Dengan adanya media sosial, penulisan sastra masuk ke sosial media lebih mudah.tetapi dari segi kompetensi kualitas tidak ada.Â
Karya sastra berbeda dengan karya pop. Menulis karya sastra berarti kita harus bermain di ranah metafora, diksi yang harus dikuasai dengan merangkai kata-kata sehingga menjadi satu alinea dan kita memasukka ide cerita ke dalam alinea.Â
Ibu Fenny mengambil masukkan dari ayahnya bahwa satra itu seperti olahan kretaif kita menerjemahkan dalam bentuk sebuah karya yang humnis, kemanusiaan yang benar-benar kita gambarkan dan memberi manfaat kepada pembaca, tidak sekadar kehidupan hedonis membuat orang berpikir untuk bagaimana kita mendapatkan baju yang bagus, tas yang bagus. Tapi, tidak berpikir bagaimana masalah kehidupan dibawah hedonis misalnya kehidupan yang kelam yaitu anak jalanan,pelacur, dan sopir bis.Â
Menulis cerita pendek membutuhkan riset dan terjun ke lapangan. Â Ibu Fanny pernah meliputi kehidupan anak-anak jalanan stasiun kota sampai stasiun depok sampai jam 01.00. Ibu Fanny sedih melihat kehidupan mereka. Kenapa banyak orang-orang kaya tidak berbuat sesuatu kepada mereka.Â
Sastra bukan berarti selalu menggunakan kata-kata yang indah, tetapi memandang kehidupan orang lain,menjadi bagian dari kehidupan kita, kemudian kita berikan kepada pembaca, sehingga pembaca mencerna, dan memberi masukan positif dan negatif.Â
Ibu Fanny membagikan bagaimana teknik menulia cerita pendek. Tentukan judul terlebih dahulu, tema, kerangka. Selama kita melakukan riset harus menulis sehingga kita tidak lupa karena menemukan kehidupan dan pergaulan baru sebagai pengingat kita juga.Â
alinea pertama dari sebuah cerpen berkaitan erat dengan badan cerpen. Alinea terakhir bisa sad ending atau happy atau cerita mengambang.Â
Kemudian, kosa kata harus banyak dikuasai dengan cara membaca. Kita harus menulis berbagai kata padanan yang sama. Memacu semangat menulis, kita harus banyak membaca.Â
Materi kedua membahas Content marketing oleh mas Iskandar atau biasanya disebut mas Isjet.Â
Ketika memasuki era digital, maka yang diminta door to door bukan orang malah segi konten. Menulis content marketing bertujuan untuk mempengaruhi konsumen membeli produk.Â
Konten media pers sangat dibutuhkan Brand untuk mempercepat penjualannya. Brand berani menjalin bekerja sama dengan konten marketing, mengatur apa yang akan disampaikan kepada publik. Konten marketing dibayar per artikel , Clien berhak mengetahui isi konten yang dibuat sebelum di publikasi supaya sesuai dengan canangkan program tersebut.Â
Segi sudut pandang menulis antara sebagai blogger berbeda dengan menulis konten marketing yang menjalin kerja sama bisnis dengan clien.Â
Konten marketing yang paling dikejar oleh clien adalah trust atau kepercayaan dari pembaca. Mengejar kepercayaan itu bisa menggunakan kepercayaan orang lain yang bisa disebarkan kepada lingkungannya.Â
Kalo kita menulis dengan mencantumkan nama kita, pembaca bisa lebih dekat dengan penulis melalui interaksi sosial media. Itu yang dibutuhkan clien. Berbeda dengan ghost writer yang harus perfect.Â
Setelah materi kedua selesai, Mas Yon Bayu memberikan tantangan kepada seluruh anggota Click Kompasiana untuk menulis apa saja yang ingin dibagikan oleh seluruh anggota.Â
Materi ketiga membahas menulis Niche Ekonomi oleh Bapak Isson Khairul.
Bidang ekonomi, menulis seperti berselancar diatas ombak. Bagaimana caranya?Â
Agar kita memasuki wilayah ekonomi,kita menulis brand yang besar. Tidak hanya menulis produknya, proporasi nya juga. Bagaimana kita cari topik dari brand-brand besar?Â
Beberapa sumber sumber link niche ekonomi yang bisa menjadi referensi kita menulis. Peristiwa ttg ekonomi sangat banyak.Â
Setelah mendengar materi ketiga, dilanjutkan istirahat. Click Kompasiana menginap di Graha Wisata TMII.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H