Indonesia adalah negeri memiliki kekayaan alam dan keindahan alam seperti laut, hutan, pantai, pulau, dsb. Tapi sayang, banyak manusia tidak menghargai keindahan Negara Indonesia sehingga terjadi kerusakan ekosistem dimana-mana. Maka perlu melakukan perubahan dimulai dari diri sendiri dan sekarang.Â
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu hal kecil yang mudah dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hanya yang sulit menemukan tempat sampah kadang tempat sampah yang ditemukan sudah penuh dengan sampah-sampah.
![Tempat sampah 3 pilah](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/24/pilah3-5b801c086ddcae73a67b086a.jpg?t=o&v=770)
sampah organik adalah sampah atau limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang bisa terurai secara alami oleh bakteri. Contohnya: daun, ranting pohon, kotoran hewan, sisa pengolahan makanan dan tanaman.Â
Sampah organik bersifat ramah lingkungan dan bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah nonorganik adalah sampah atau limbah yang sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terurai. Contohnya plastik, kaleng, kaca, dsb.Â
Sampah B3 adalah sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga yang mengandung bahan berbahaya yang beracun merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan makhluk hidup. Contohnya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, pembasmi serangga, dan masih banyak.Â
Membuang sampah tepat pada jenis tempat sampah itu berarti kita membantu petugas pengelolaan sampah TPA dalam memilah sampah untuk dilakukan penguraian.Â
Banyak dampak terjadi apabila sampah dibuang sembarangan seperti berikut ini.Â
a. Membuang putung rokok sembarangan
![Gililawa Darat seusai kebakaran | Sumber: Sindonews](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/24/images-4-5b80250caeebe10b787071ac.jpg?t=o&v=770)
Sebagian besar hutan di Pulau Komodo merupakan hutan Savana yang sangat rentan terhadap kebakaran. Gili Lawa, Taman Nasional Komodo yang sangat indah keemasan dapat menarik wisata lokal maupun luar lokal kini menjadi hitam gelap.
b. Membuang sampah di lautÂ
![Penyu makan sampah plastik| sumber:berita123.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/24/images-5-5b80253dab12ae1a66332db2.jpg?t=o&v=770)
Penyu mulai musnah karena penyu tidak  bisa membedakan sampah plastik dengan ubur-ubur sebagai makanannya. Penyu memiliki peran untuk menjaga ketersediaan ikan di laut, Jika penyu musnah, ubur-ubur dapat memakan telur ikan dan ikan-ikan kecil. Populasi ikan pun berkurang.Â
Jadi membuang sampah itu penting karena memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan kita. Apabila tempat sampah sulit ditemukan, kita bisa membawa sampah dan mencari tempat sampah yang ada atau membawa sampah, lalu membuang ke tempat sampah rumah sendiri .Â
2. Bijak Menggunakan Plastik
![Mengurangi penggunaan plastik |sumber :ksh.co.id](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/27/e0b275849b565a934e8d4f4994e0127c-5b84184943322f5e5a112845.jpg?t=o&v=770)
Plastik sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Â Perlu diketahui plastik dapat terurai diperkirakan membutuhkan waktu hampir 100 tahun. Hasil plastik yang sudah terurai menjadi bahan berbahaya yang dapat diserap air tanah.
Jika memilih membakar sampah-sampah plastik pun dapat menyebabkan polusi asap yang berbahaya dan beracun. Maka dari itu, kita harus mengurangi penggunaan plastik.Â
Caranya?. Pada saat belanja ke pasar atau ke mall membawa reusable bag sebagai pengganti plastik. Menggunakan lebih terlihat keren dibandingkan membawa dengan plastik.Â
![Makan Bakso di Tempatnya | Sumber : www.aktual.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/27/bakso-nikmat-5b841a1812ae9420f06ff6d2.jpg?t=o&v=770)
Semua jenis plastik terbuat dari minyak  bumi dengan campuran berbagai bahan kimia yang bersifat racun. Alangkah lebih baik dikonsumsi di tempatnya. Dengan begitu kita melakukan hal kecil yaitu mengurangi kantong plastik.
![Memanfaatkan botol plastik menjadi pot tanaman | www.prelo.co.id](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/27/images-6-5b841ad36ddcae1f86769806.jpg?t=o&v=770)
3. Â Memilih produk yang berlogo Ekolabel
![Logo Ekolabel | environment-indonesia.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/27/images-7-5b841c4943322f6c452eafc5.jpg?t=o&v=770)
Konsumen cerdas dan bijak memilih produk  yang bersertifikat Ekolabel menunjukkan sikap kepedulian terhadap lingkungan. Bayangkan jika kita membeli produk yang non ekolabel mungkin saja industri menggunakan hasil alam seperti hutan dengan salah menebang atau membakar hutan.
4. Hemat energiÂ
![Menghemat energi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/27/images-8-5b842b016ddcae65776abf08.jpg?t=o&v=770)
Beginilah cara menghemat energi:
a. Gunakan elektroknik seperlunya saja. Selain menghemat energi listrik, kita bisa hemat uang.
b. Menggunakan lampu hemat energi seperti LED. Â Dengan lampu LED kita bisa menghemat energi sebesar 75 %. Lampu LED nyala lebih terang dan bisa bertahan sampai 10-20 tahun.
c. Matikan lampu pada pagi dan siang hari.Â
Cahaya matahari masuk ke dalam ruangan memberikan terang tanpa menggunakan cahaya lampu. Kalau pada saat tidur pun lebih baik lampu dipadamkan karena dapat mengganggu kedua mata saat tidur.Â
d. Â jalan kaki, bersepeda atau menggunakan transportasi umum saat berpergian
![Bersepeda saat berepergian | sumber: Jagad.id](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/08/27/images-9-5b842b5fc112fe3ffe24be88.jpg?t=o&v=770)
Itulah 4 hal kecil yang bisa dilakukan untuk menjaga lingkungan. Tidak perlu menunjuk orang untuk melakukan perubahahan dalam menjaga lingkungan. Mulailah dari kesadaran diri sendiri dan mulailah dari sekarang.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI