2. Pada Sholat Jumat, orang Tuli tidak mengerti ucapan khutbah Imam. Syukurlah pada saat selesai sholat Ied dapat buku kecil yang berisi ceramah.Â
3. Penerjemah bahasa isyarat di Indonesia masih sedikit. Semoga pendidikan bahasa isyarat lebih berkembang. Supaya orang dengar bisa meminjamkan telinga untuk orang Tuli.Â
4. Masih ada orangtua yang memaksa/mengedukasi anak Tuli untuk bisa berbicara. Banyak orangtua yang belum memahami bahasa isyarat.Â
5. Masih ada lowongan yang menolak teman-teman Tuli. Padahal belum tau apa kualitas mereka, siapa tahu itu passion terbesar mereka. Tuli tidak menurunkan kualitas kerja. Dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H