Mohon tunggu...
Nur AnisaParadina
Nur AnisaParadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi

Menyukai Keilmuan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Psikoanalisa Sigmund Freud

23 November 2022   22:14 Diperbarui: 23 November 2022   22:20 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Freud lahir di freiberg pada 6 Mei 1856 dan meninggal di London 23 September 1939. Pada tahun 1873 dirinya memasuki Universitas Wina dibidang kedokteran. Freud banyak diajarkan oleh seorang psikiater asal Wina yaitu Joseph Breuer dan Jean Charcoat seorang psikiater asal prancis, oleh karena itu Freud merumuskan teori tentang psikoanalisa.

Psikoanalisa adalah suatu metode penelitian dari pikiran, suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia, dan suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.

Menurut Freud ada 3 tingkat kesadaran pada manusia

  • Tak sadar (unconscious) :

berisi insting; dorongan; impuls yang di bawa sejak lahir;  dan pengalaman2 traumatik.

  • Pra sadar (preconscious) :

mimpi, lamunan, salah ucap, mekanisme pertahanan diri.

  • Sadar (conscious) :

Pikiran; persepsi; perasaan; ingatan.

Freud berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu sistem yang terdiri dari 3 unsur, yaitu id, ego dan super ego.

- Id : merupakan aspek biologis seperti prinsip kenikmatan, menghilangkan ketidaknikmatan

dengan cara refleks dan reaksi-reaksi otomatis contohnya bersin berkedip rasa lapar dan ingin makan.

- ego : merupakan aspek psikologis seperti prinsip realitas, menghindarkan ketidaknikmatan

dengan cara-cara yang sesuai dengan kondisi riil, baik kenyataan benda,maupun kenyataan sosial.

- superego : aspek sosial

Bekerja dengan prinsip ideal  sepertu pantas/tidak pantas; susila/asusila; benar/salah. Manusia bertindak dalam cara yang sesuai dengan moral/norma yang ada di masyarakat.

Berkaitan hal kesadaran pada manusia, menurut Freud ada 2 macam insting dalam diri manusia :

  • Insting hidup (eros):

 Dorongan yang menjamin survival dan reproduksi, seperti lapar, haus, dan seks.

  • Insting mati/ thanatos :

Sifatnya destruktif. Enerji yang dipakai oleh insting hidup ini disebut agresi.

Mekanisme Pertahanan Ego

Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego (ego defence mechanism) sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorngan id maupun untuk menghadapi tekanan super ego atas ego dengan tujuan kecemasan yang dialami individu dapat dikurangi atau diredakan (Kuntojo, 2015:46).Oleh karena itu menurur Freud terdapat 7 macam mekanisme pertahanan ego yang umum dijumpai (Koeswara, 2001: 46---48).

1. Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan kecemasan dengan cara menekan dorongan-dorongan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut ke dalam ketidaksadaran.

2. Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif das es yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima, dan bahkan dihargai oleh masyarakat.

3. Proyeksi, adalah pengalihan dorongan, sikap, atau tingkah laku yang menimbulkan kecemasan kepada orang lain.

4. Displacement, adalah pengungkapan dorongan yang menimbulkan kecemasan kepada objek atau individu yang kurang berbahaya dibanding individu semula.

5. Rasionalisasi, menunjuk kepada upaya individu memutarbalikkan kenyataan, dalam hal ini kenyataan yang mengamcam ego, melalui dalih tertentu yang seakan-akan masuk akal. Rasionalissasi sering dibedakan menjadi dua: sour grape technique dan sweet orange technique.

6. Pembentukan reaksi, adalah upaya mengatasi kecemasan karena individu memiliki dorongan yang bertentangan dengan norma, dengan cara berbuat sebaliknya.

7. Regresi, adalah upaya mengatasi kecemasan dengan bertinkah laku yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Tahap Tahap Perkembangan Kepribadian

  • Fase oral (oral stage):

0 sampai dengan 18 bulan. Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.

  • Fase anal (anal stage):

kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun. Pada fase ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.

  • Fase falis (phallic stage):

kira-kira usia 3 sampai 6 tahun. Bagian tubuh yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin.

  • Fase laten (latency stage):

kira-kira usia 6 sampai pubertas. Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.

  • Fase genital (genital stage):

terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun