Apa yang pertama kali kalian pikirkan jika mendengar tentang "Anak Rantau" ? Pasti dipikiran kalian mereka adalah seseorang yang mandiri,atau berani, jika kalian memiliki pemikiran seperti itu maka itu tepat sekali.
Namun pasti beberapa orang ada yang memiliki pemikiran jika menjadi anak rantau itu enak,karena mereka dapat hidup bebas tanpa pengawasan orangtua, jika salah satu dari kalian memiliki pemikiran seperti itu maka kalian salah besar menilai tentang anak rantau. Karena sebenarnya menjadi anak rantau itu sangatlah berat.
Untuk menjadi anak rantau butuh memiliki mental yang tahan banting, karena sebagai anak rantau akan melalui beberapa kesulitan.
Mereka harus berjuang dan berusaha di kota atau negara yang menurut mereka masih asing di diri mereka. Jika kalian masih belum tahu apa saja kesulitan yang dirasakan sebagai anak rantau, maka berikut merupakan kesulitan-kesulitan yang sering dialami sebagai Anak Rantau:Â
1. Homesick
Kesulitan yang pertama yaitu homesick atau kangen dengan rumah. Hal ini merupakan sesuatu yang sering dialami oleh anak rantau,bahkan setiap anak rantau pasti pernah merasakannya. Terkadang sangking memiliki rasa kangen dengan kampung halaman, mereka ingin sekali kembali kerumah dan berkumpul dengan keluarga. Namun hal ini tidaklah mudah,karena kita memiliki tanggung jawab ditanah perantauan yang harus kita lakukan atau kerjakan. Cara mengobati rasa homesick hanyalah dengan menggunakan video call ataupun hanya sekedar voice call saja sudah cukup.
2. Ketika sedang Jatuh Sakit
Ketika menjadi anak rantau dan jatuh sakit merupakan hal yang paling berat untuk dijalani dan ini sangatlah menyedihkan. Bagaimana tidak menyedihkan? Jika biasanya sakit ada seorang Ibu yang merawat seperti mengantarkan ke dokter,mengingatkan untuk makan dan minum obat. Namun sekarang apapun itu harus sendirian karena mereka sudah tinggal jauh dari orangtua. Jika sakit sudah melanda, terkadang di situasi ini menjadi rindu didekat orangtua.
3. Beradaptasi dengan Lingkungan Baru
Sebagai anak rantau yang akan tinggal di lingkungan baru pasti akan melalui masa dimana harus beradaptasi dengan lingkungan maupun suasana di tempat yang menurut mereka masih sangat asing. Jika dahulu mereka sudah memiliki teman akrab di kampung halaman,maka sekarang mereka harus memulai semuanya dari awal lagi seperti mencari teman baru, mengenal sikap dan perilaku yang dimiliki oleh teman baru, dan beradaptasi dengan hal-hal yang lainnya. Beradaptasi dengan lingkungan atau mencari teman yang baru tidaklah mudah,karena harus saling memiliki kecocokan didalam diri mereka. Jika tidak memiliki kecocokan bisa saja terjadi masalah didalam pertemanan mereka. Dan sebagai anak rantau haruslah pintar dalam memilih pergaulan atau pertemanan,karena jika sudah salah dalam pergaulan maka itu akan merusak mimpi yang selama ini orangtua harapkan kepada anaknya yang telah kerja atau kuliah diluar kota.
4. Keuangan Menipis
Biasanya hal ini terjadi ketika akhir bulan. Karena diawal bulan sudah terlalu boros sehingga ketika akhir bulan keuangan menipis. Mengapa anak rantau boros diawal bulan? Ya,karena mereka diawal bulan harus membeli perlengkapan yang mereka butuhkan atau bisa dibilang sebagai belanja bulanan, seperti membeli perlengkapan mandi (sabun,shampoo,dll) atau membeli makanan ringan untuk menemani mereka membuat tugas. Sebagai anak rantau memang dituntut untuk tidak "hidup hedon" atau boros,karena begitu banyak kebutuhan yang mereka butuhkan di setiap bulannya. Maka dari itu jika kalian anak rantau, sebaiknya harus bisa menahan diri untuk membeli barang yang sebenarnya.
5. Hidup Menjadi Tidak Teratur
Hidup tidak teratur merupakan kesulitan yang dialami anak rantau. Mengapa hidup menjadi tidak teratur termasuk kesulitan? Ya,karena mereka menjadi sulit untuk mengatur kehidupan diri sendiri,seperti jam makan atau tidur yang tidak teratur. Jika dulu masih tinggal dengan orangtua,pasti masih ada yang mengingatkan untuk makan,atau makanan sudah tersedia. Namun sekarang makanan harus menyediakan nya sendiri, seperti masak atau mencari makanan sendiri. Begitu juga dengan tidur, jika dulu begadang pasti akan di tegur oleh orangtua, namun karena sudah tinggal sendiri maka tidak ada yang menegur. Oleh sebab itu,jam tidurpun berantakan, contohnya kita lebih suka melakukan kegiatan di malam hari seperti belajar atau hanya sekedar mengerjakan tugas. Jika sudah begadang,maka sering sekali bangun tidur kesiangan dan menyebabkan telat berangkat kuliah atau kerja.Â
Itulah 5 kesulitan yang dialami sebagai anak rantau. Ya,sebagai anak rantau memang dituntut untuk keluar dari zona nyaman mereka agar menjadi pribadi yang lebih mandiri. Jika kalian anak rantau pasti kalian juga pernah merasakan kesulitan-kesulitan tersebut. Namun selama kalian siap dan yakin menjalaninya, pasti kalian bisa melewati kesulitan tersebut. Karena menjadi anak rantau akan memberikan banyak pengalaman hidup.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H