Mohon tunggu...
Anissa Nurul Rokhimah
Anissa Nurul Rokhimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Dian Nusantara Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial | Akuntansi 121211038 Akuntansi Forensik Prof. Dr, Apollo, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edward Coke: Actus Reus, Mens Rea Untuk Business Villains di Indonesia

19 Juni 2024   22:53 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:09 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama-tama, salah satu tantangan utama adalah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di kalangan elit politik dan ekonomi. Kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah, baik di tingkat lokal maupun nasional, sering kali menunjukkan bahwa pelaku tidak jarang luput dari pertanggungjawaban hukum. Hal ini dapat menggerus kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum dan pemerintah secara keseluruhan. Meskipun terdapat upaya pemberantasan korupsi melalui lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tetapi koordinasi yang baik antara lembaga penegak hukum dan tingkat transparansi yang lebih tinggi tetap menjadi tantangan.

Kedua, dalam konteks Bank Century, transparansi dalam proses pengambilan keputusan pemerintah dan lembaga keuangan menjadi masalah serius. Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan kejanggalan dalam proses penyelamatan bank tersebut menggambarkan perlunya peningkatan dalam pengawasan dan akuntabilitas. Informasi yang tidak transparan atau disampaikan tidak lengkap dapat mengaburkan tanggung jawab sebenarnya dari pihak yang terlibat, seperti yang terjadi dalam penanganan kasus Bank Century.

Ketiga, sistem peradilan yang lambat dan rentan terhadap intervensi politik juga merupakan tantangan signifikan. Lambatnya proses pengadilan dapat menghambat keadilan yang cepat dan efektif bagi masyarakat yang mencari keadilan. Selain itu, intervensi politik dalam penegakan hukum dapat mengakibatkan ketidaknetralan atau bahkan ketidakadilan dalam pengambilan keputusan hukum.

Keempat, masalah kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di lembaga penegak hukum juga menjadi kendala. Pelatihan yang tidak memadai, rendahnya motivasi, dan bahkan korupsi di internal lembaga-lembaga tersebut dapat menghambat kemampuan mereka untuk menyelidiki, menuntut, dan mengadili kasus-kasus kompleks seperti korupsi atau kejahatan korporasi. Reformasi dalam pengembangan dan peningkatan SDM di sektor hukum menjadi sangat penting untuk memperbaiki kualitas penegakan hukum secara keseluruhan.

Kelima, tantangan lainnya adalah harmonisasi peraturan hukum yang sering kali bertentangan atau tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah. Koordinasi yang buruk antara pemerintah pusat dan daerah dapat menyulitkan penegakan hukum yang konsisten di seluruh Indonesia. Perlunya revisi dan penyederhanaan regulasi hukum juga menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kejelasan dan kepastian hukum bagi semua pihak.

Terakhir, tantangan global seperti perdagangan narkoba, perdagangan manusia, dan kejahatan transnasional lainnya juga menantang kapasitas lembaga penegak hukum di Indonesia. Perlunya kerja sama internasional yang lebih baik dan koordinasi lintas batas menjadi krusial dalam mengatasi kejahatan yang melintasi perbatasan negara.

Secara keseluruhan, meskipun Indonesia telah melakukan berbagai reformasi dalam sistem peradilan dan lembaga penegak hukumnya, masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas, transparansi, dan keadilan dalam penegakan hukum. Kasus Bank Century dan kontroversinya memperlihatkan betapa pentingnya upaya terus menerus untuk memperbaiki sistem hukum dan kebijakan publik, serta untuk menguatkan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam setiap langkah pemerintahan.

Kesimpulan

Kesimpulan dari analisis tentang tantangan penegakan hukum di Indonesia, terutama yang tercermin dari kasus Bank Century, menyoroti perluasan koordinasi yang lebih baik antara lembaga penegak hukum, peningkatan transparansi dalam proses pengambilan keputusan pemerintah dan lembaga keuangan, serta perlunya reformasi dalam sistem peradilan yang memastikan independensi, kecepatan, dan keadilan. Tantangan seperti korupsi yang melibatkan elit politik dan ekonomi, lambatnya proses pengadilan, serta kapasitas yang perlu ditingkatkan dalam lembaga penegak hukum menunjukkan bahwa Indonesia perlu terus memperbaiki struktur hukumnya untuk memastikan penegakan hukum yang efektif, transparan, dan adil bagi seluruh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun