Sebagai seorang muslim, memahami dan melaksanakan rukun islam merupakan suatu kewajiban. Pada umumnya, rukun islam telah diajarkan sejak dini, sehingga diharapkan pada saat dewasa kita telah memiliki pemahaman serta dapat menjalankan rukun islam dengan baik. Rukun islam sendiri merupakan pilar agama, sehingga amatlah penting bagi seorang muslim untuk dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Rukun islam terdiri dari lima amalan, yaitu :
- Mengucapkan dua kalimat syahadat
- Mendirikan shalat
- Mengerjakan puasa di bulan Ramadhan
- Menunaikan zakat
- Pergi haji jika mampu
Bila kita lihat, diantara ke empat rukun islam lainnya, menunaikan ibadah haji sendiri baru akan wajib hukumnya bila seorang muslim mampu melaksanakannya. Lalu, bagaimanakah seorang muslim dapat dikatakan mampu untuk menunaikan ibadah haji?
Mampu di sini diartikan dua hal, yakni mampu dalam hal fisik dan juga finansial. Seorang muslim yang ingin menunaikan ibadah haji haruslah sehat secara jasmani dan memiliki biaya untuk mengantarkannya pergi dan pulang haji. Serta biaya yang dikeluarkannya tersebut, merupakan kelebihan dari nafkah untuk orang-orang yang menjadi tanggungannya hingga ia kembali dari hajinya.
Terdapat ketentuan mengenai wajib tidaknya dalam hal pelaksanaan ibadah haji yakni yang pertama, seorang muslim yang mampu secara fisik dan memiliki harta, maka wajib baginya untuk menunaikan ibadah haji. Yang kedua, bila ia memiliki harta namun fisiknya lemah, maka wajib baginya untuk mencari orang lain untuk mewakilkan dirinya untuk berhaji. Yang ketiga, bila ia sehat fisiknya akan tetapi tidak memiliki harta, maka tidak diwajibkan baginya untuk berhaji. Yang keempat, jika ia lemah dalam harta maupun fisik, maka gugurlah kewajiban untuknya.
Namun bagaimanapun, mengamalkan seluruh rukun islam tersebut adalah yang paling baik tentunya. Hal tersebut dapat menjadi bekal yang paling baik dalam kehidupan serta mengantarkan kita kepada keberkahan. Â Dan bila ditanya soal pergi haji ini, rasanya sebagai seorang muslim tentu kita ingin sekali dapat menunaikannya dengan segera ya. Tetapi ada berbagai kendala seperti biaya yang tidak sedikit serta lamanya antrean untuk pergi haji. Namun bagaimanapun, panggilan Allah untuk menunaikan ibadah haji ini, haruslah kita sambut dengan niat yang kuat, ikhtiar serta doa agar kita benar-benar dapat melaksanakannya.
Sebagai generasi muda yang kreatif, masalah-masalah tersebut bisa kita atasi dimulai dengan merencanakannya dari sekarang. Hal ini juga bisa menjadi salahsatu bagian dari ikhtiar kita. Lalu bagimana caranya?
Seperti yang kita ketahui, biaya untuk pergi haji bagi sebagian orang tidaklah sedikit, namun bukan berarti hal ini tidak mungkin dicapai lho, kita dapat memulai dari sekarang untuk menabung sedikit demi sedikit.
 Dengan niat untuk melaksanakan ibadah haji, maka kita perlu selektif dalam memilih di mana kita akan menabung. Sebaiknya pilihlah Bank yang tidak menerapkan riba, sebab seperti yang telah diketahui jika riba merupakan hal yang haram bagi umat islam sehingga ditakutkan nantinya dapat menghalangi keberkahan dalam hidup kita. Solusinya adalah, kita dapat memilih menabung pada bank yang menggunakan prinsip syariah. Salah satu Bank yang menyediakan produk tabungan rencana haji dan juga tabungan haji dengan prinsip syariah ialah Bank Danamon Syariah.Â
Tabungan Rencana Haji iB dari Bank Danamon Syariah
Untuk kita generasi muda yang baru ingin memulai untuk merencanakan tabungan haji maka dapat memilih untuk membuka Tabungan Rencana Haji iB dari Bank Danamon Syariah. Tabungan Rencana Haji iB adalah tabungan rencana yang menggunakan prinsip Syariah bagi hasil (Mudharabah) dalam mata uang Rupiah yang disediakan khusus untuk mewujudkan keinginan kita dalam menunaikan ibadah haji. Bila kita membuka rekening Tabungan Rencana Haji iB, Â maka sebagai Nasabah, kita hanya perlu menabung secara rutin untuk mencapai target dana setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Fitur, Biaya dan Manfaat Tabungan Rencana Haji iB dari Bank Danamon Syariah