Anissa Lia Susanti yang berperan sebagai penanggung jawab program sosialisasi peningkatan kapasitas Kader Posyandu dalam upaya mendeteksi dan mencegah Stunting pada Kelompok KKN 167 yang dibimbing oleh Ibu Rosarina Giyartini, M.Pd. ini menyebutkan bahwa "Kader Posyandu merupakan penggerak utama dalam seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu.Â
Keberadaan Kader penting dan strategis, ketika pelayanan yang diberikan mendapat simpati dari masyarakat akan menimbulkan implikasi positif terhadap kepedulian dan partisipasi masyarakat. Kader diharapkan berperan aktif dalam kegiatan promotif dan preventif serta mampu menjadi pendorong, motivator dan penyuluh masyarakat.Â
Salah satu permasalahan Posyandu yang paling mendasar adalah rendahnya tingkat pengetahuan kader baik dari sisi akademis maupun teknis, karena itu untuk dapat memberikan pelayanan optimal di Posyandu, diperlukan penyesuaian pengetahuan dan keterampilan kader, sehingga mampu melaksanakan kegiatan Posyandu sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria pegembangan Posyandu."Â
Oleh karena itu mahasiswa yang tergabung dalam kelompok kecil KKN 167 setuju bahwa Kader perlu mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan yang benar dalam melakukan penimbangan, pelayanan dan konseling atau penyuluhan gizi.
Kader Posyandu Desa Banjaran merasa bahwa program sosialisasi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan kapasitas mereka mengenai gizi seimbang dan pencegahan Stunting.Â
Para peserta sangat antusias untuk mengikuti setiap materi yang diberikan pada saat sosialisasi.Â
Kader peserta sosialisasi mendapatkan klarifikasi berbagai pertanyaan mengenai gizi yang selama ini berkembang dengan pemahaman yang kurang tepat.Â
Peserta juga menjadi lebih paham mengenai gizi seimbang dan peran penting Kader Posyandu menyampaikan informasi pada masyarakat mengenai pemberian gizi optimal pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) sebagai upaya pencegahan Stunting.Â