Mohon tunggu...
Anis Safitri
Anis Safitri Mohon Tunggu... Penulis - Learner

Teaching and learning www.anissafitri.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

MABIT: The Momentum of Living Quran for Youth Revival

2 April 2024   05:36 Diperbarui: 2 April 2024   05:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wonosari - Di bulan Ramadhan, umat muslim berbondong-bondong mengisinya dengan kegiatan positif demi meraih banyak pahala. Kali ini, SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari dan Pondok Pesantren Islam Al Azhar Wonosari berkolaborasi dengan SD Islam Al Azhar 59 Wonosari mengadakan Mabit (Malam Iman Bina dan Taqwa) mulai Kamis-Jumat, (28-29/3/2024).


Dengan tema "Pesan-Trend Ramadhan 1445 H: The Momentum of Living Quran for Youth Revival", kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman berharga kepada para murid untuk merasakan nuansa menjadi santri sejati. Selain itu, mereka juga diajak untuk memperkuat pengetahuan keagamaan di bulan penuh berkah ini.

"Bulan Ramadan seperti ajang sekolah kita utk mempelajari muatan hidup dari puasa dan ibadah lain. Tren Ramadan tidak hanya dimaknai sebatas event saja, tetapi juga memberi nilai dan pengalaman dalam menjaga dan mengelola nafsu," ujar Fathul Mujib, Kepala SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari. 

Kamis pagi, di hari pertama Mabit, Pesantren Islam Al Azhar Wonosari melaksanakan Tasmi' & Tahfidzil Quran bersama para hafidz 30 Juz. Para santri dan guru turut menyimak hafalan. Menjelang siang, peserta Mabit kelas 6 SD Islam Al Azhar 59 Wonosari mulai berdatangan. Mereka mengikuti kegiatan crafting dengan menanam kaktus dan melukis pot kaktus. Mereka dibimbing untuk menuangkan kreativitasnya di media pot yang nantinya menjadi souvenir untuk mereka bawa pulang.

Sorenya, mereka dan semua murid SMP Islam Al Azhar 38 Wonosari mengikuti khataman dan berbuka bersama. Kebersamaan terjalin erat di antara para murid dan guru. Mereka pun melaksanakan tarawih berjamaah dipimpin Ustadz Ichya. Istimewanya, tarawih kali ini dilaksanakan dengan sistem moderasi, bisa mengikuti 8 atau 20 rakaat. Murid-murid yang terbiasa 8 rakaat bisa berjamaah sampai 8 rakaat, lalu mundur untuk mengerjakan witir sendiri. Murid-murid yang terbiasa 20 rakaat bisa berjamaah dengan Ustadz Ichya sampai witir selesai. Hal ini diterapkan agar mereka memahami bahwa perbedaan adalah hal lumrah.

Setelah tarawih selesai, peserta Mabit SMP mengikuti majelis bersama Bapak Muhammad Saiful Bahri, M.Pd. Beliau menjelaskan keteladanan Rasulullah dan para sahabat agar dapat dicontoh sehingga mereka menjadi generasi islami, cerdas, dan berakhlak mulia. Di samping itu, peserta Mabit SD kelas 6 mengikuti cerdas cermat agama bersama guru & musyrif musyrifah. Pukul 21.30, kegiatan selesai dan semua peserta Mabit bergegas untuk istirahat.

Dini hari, mereka melaksanakan tahajud berjamaah. Kemudian, santap sahur bersama, sholat subuh berjamaah, dan wirid. Selanjutnya, mereka mengikuti game keakraban di lapangan. Untuk mengakhiri kegiatan, beberapa murid yang mendapatkan kategori Santri Terajin, Santri Teraktif, Kelompok Kamar Terkompak mendapatkan reward. Tepat pukul 07.30, mereka merapikan barang bawaan untuk bersiap pulang ke rumah masing-masing. (Anis Safitri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun