Mengenai hisab terhadap pakaian, rasanya horor juga. Lebih bijak memang kalau kita bisa memanfaatkan semua baju/barang dengan maksimal. Reminder untukku sendiri sebenarnya.Â
Di lemariku, pasti ada aja pakaian-pakaian yang jarang aku pakai, padahal visualnya belum jelek-jelek banget. Kalau mereka berada di sudut lemari dalam, apakah mereka memang sembunyi dariku? Atau aku sendiri yang sengaja menyembunyikannya? Hehe...
Konsep minimalism sebenarnya lebih mengajarkan umat manusia untuk merasa cukup. Dalam Islam pun sudah dianjurkan juga untuk merasa cukup (qona'ah). Jadi, apapun yang menjadi pilihan kita, ada baiknya kita bisa bertanggung jawab dengan semua konsekuensinya.Â
Atau mungkin, seperti cerita orang dermawan yang pernah kudengar, ketika beli banyak barang baru, berarti mesti berani juga menyedekahkan/memberikan barang-barang yang lama ke orang lain/pihak lain. Kalau istilah dalam minimalism namanya decluttering.
Terima kasih sudah membaca sampai habis. Kita sama-sama belajar, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H