Mohon tunggu...
khaerul umam
khaerul umam Mohon Tunggu... Mahasiswa - frelencerr

Saya adalah mahasiswa Program Studi Informatika di Universitas Dian Nusantara. Saya memiliki minat yang kuat dalam pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan teknologi informasi. Saya berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan teknis dan pengetahuan akademis yang akan mendukung karir saya di bidang teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan Kehidupan Baru

16 Juni 2024   18:09 Diperbarui: 16 Juni 2024   18:12 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan Baru di Lebaran Idul Adha

Di bawah langit biru yang luas terbentang,
Di tengah suara takbir yang menggetarkan,
Terjalin harapan dalam setiap bisikan,
Lebaran Idul Adha, saatnya kebangkitan.

Kurban yang suci, lambang pengorbanan,
Mengajari kita makna ketulusan,
Dalam doa yang khusyuk dan penuh harapan,
Kita temukan kembali makna kehidupan.

Harapan membuncah di hati yang tenang,
Seperti fajar yang perlahan terang,
Menyapu gelap, membawa cahaya terang,
Menyambut hari baru dengan senyuman lapang.

Di setiap langkah menuju masjid,
Ada doa yang terselip dalam langkah ringan,
Menyatu dalam derap yang penuh irama,
Mencari ridha Ilahi di setiap tetesan darah kurban.

Lebaran ini bukan hanya tentang merayakan,
Tapi tentang hati yang ingin dibersihkan,
Tentang jiwa yang ingin dihidupkan kembali,
Dalam kasih dan cinta yang sejati.

Dengan takbir yang menggema di angkasa,
Kita buka lembaran baru dalam kehidupan,
Semoga setiap langkah kita diberkahi,
Di Lebaran Idul Adha ini, kita temukan kebahagiaan hakiki.

Mari kita jadikan pengorbanan sebagai pelajaran,
Bahwa dalam memberi, kita menemukan kedamaian,
Dalam ikhlas, kita temukan jalan kebenaran,
Di hari yang suci ini, mari kita mulai kehidupan baru yang penuh harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun