Mohon tunggu...
khaerul umam
khaerul umam Mohon Tunggu... Mahasiswa - frelencerr

Saya adalah mahasiswa Program Studi Informatika di Universitas Dian Nusantara. Saya memiliki minat yang kuat dalam pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan teknologi informasi. Saya berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan teknis dan pengetahuan akademis yang akan mendukung karir saya di bidang teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lara di Batas Waktu

20 Mei 2024   18:14 Diperbarui: 23 Mei 2024   14:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

you tube

Di batas waktu, ku merangkai kata,
Melodi lara mengalun perlahan,
Bagai angin yang menghembus senja,
Menyelimut luka di ujung harapan.

Lara ini, sunyi tak bertepi,
Menyentuh hati di dalam gelap,
Pada detik-detik yang berlalu sepi,
Kuhitung rindu yang tak pernah lenyap.

Waktu berjalan, mengikis mimpi,
Mengurai asa yang pernah ada,
Pada bayang yang samar dan redup,
Kukenang cinta yang hampir sirna.

Di batas waktu, tangis tertahan,
Pada ingatan yang kian pudar,
Mencari jejakmu dalam diam,
Namun lara ini tetap membakar.

Kita pernah berjanji pada bintang,
Namun takdir menuliskan cerita lain,
Di batas waktu ku berserah,
Pada lara yang menjadi teman setia.

Seiring waktu, kan kuingat selalu,
Bahwa di setiap luka, ada kekuatan baru,
Di batas waktu ku temukan jati,
Lara ini, kini menjadi puisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun