Di batas waktu, ku merangkai kata,
Melodi lara mengalun perlahan,
Bagai angin yang menghembus senja,
Menyelimut luka di ujung harapan.
Lara ini, sunyi tak bertepi,
Menyentuh hati di dalam gelap,
Pada detik-detik yang berlalu sepi,
Kuhitung rindu yang tak pernah lenyap.
Waktu berjalan, mengikis mimpi,
Mengurai asa yang pernah ada,
Pada bayang yang samar dan redup,
Kukenang cinta yang hampir sirna.
Di batas waktu, tangis tertahan,
Pada ingatan yang kian pudar,
Mencari jejakmu dalam diam,
Namun lara ini tetap membakar.
Kita pernah berjanji pada bintang,
Namun takdir menuliskan cerita lain,
Di batas waktu ku berserah,
Pada lara yang menjadi teman setia.
Seiring waktu, kan kuingat selalu,
Bahwa di setiap luka, ada kekuatan baru,
Di batas waktu ku temukan jati,
Lara ini, kini menjadi puisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H