Mohon tunggu...
Anissa Amelia
Anissa Amelia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kesabaran yang Selalu Berbuah Emas

9 Januari 2017   18:52 Diperbarui: 9 Januari 2017   19:04 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagai  kepala rumah tangga yang harus menafkai keluarga kecilnya untuk bertahan hidup dan membuat keluarganya bahagia atas kesuksesan yang ia dapati, hidup memang butuh perjuangan, air mata dan juga keringat, Waktu adalah hal yang paling berguna dan harus kita manfaatkan dengan benar untuk meraih kesuksesan. demi membahagiakan keluarga kecilnya bapak harus berkerja keras menafkai keluarganya yang serba kekurangan.

Sebut saja Maman lelaki berumur 45 tahun ini bekerja sebagai  satpam di sebuah pasar modern di jln tanjung duren barat waktu terus berjalan 5 tahun berlalu bpk bekerja dengan semangat dan rela begadang hanya untuk mengangkat derajat anak anaknya, ia mempunyai 2 orang anak yang umur hanya selang 1 tahun anak pertamanya sekararang umurnya sudah menginjak angka 21 tahun dan anak keduanya baru berumur 19 tahun. Anak pertamanya sudah menjadi sarjana S1 di universitasesa unggul mengambil jurusan kebidanan, awalnya anak keduanya hanya lulusan SMK dan bekerja sebagai pegawai Restoran Rumah Makan tapi setelah 4 tahun ia berubah pikiran dan ingin melanjutkan kuliah, bekerja sebagai accounting di sebuah apertemen  Mediterania.

Maman sudah menjalani waktu yang sangat sulit beberapa tahun ini, dulu sebelum ia menikahi sang istri maman hanya bekerja sebagai tukang mainan keliling selama hampir 3 tahun lama nya, maman tinggal di kontrakan sepetak dengan 1 kipas angin, makan dengan seberapa uang disakunya, kesulitan yang selalu melanda hidup Maman. Akhir nya ia bertemu dengan sang istri yang pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga di sebelah kontrakan nya, berpacaran hampir 1 setengah tahun akhir nya menikah, saat melahirkan anak pertama ia masih berjualan mainan keliling dengan semangat nya yang tidak pernah hilang, sabar dan selalu berdoa kepada yang di atas , suatu ketika ia di tawari pekerjaan oleh paman sang istri menjadi satpam di pasar itu, karna waktu itu paman dari sangistri bekerja sebagai kepala satpam di pasar modern itu karna kekurangan orang akhirnya pamannya mengasih pekerjaan itu kepadanya.

Anak pertama maman sudah beranjak 1 tahun dan akhirnya anak keduanya lahir dengan selamat, dengan ekonomi yang pas pasan bapak dan istrinya berniat dari awal bahwa mereka ingin anak-anaknya sukses kedepannya agar tidak seperti mereka. Istri bapak lulusan smp dan lain dengannya ia berhenti sekolah saat SMP kelas1 bapak bilang saat itu keluarga bapak sangat sangat susah “ayah dari bapa merantau ke Jakarta untuk mencari uang sedangkan kami dikampung hanya menunggu uang dari ayah bapak, hanya bertahan 1 tahun ayah bapak menafkai kami di kampung sesudah itu kami tidak mendapatkan uang lagi” maman sudah lama ditinggal oleh ayah nya dan hanya tinggal bersama sang ibu dan sampai sekarang ia tidak pernah bertemu lagi dengan sang ayah. Sudah lebih dari 3 tahun Ibu dari maman mengidap penyakit gula yang tertular dari ayah sang ibu, tapi sayangnya saat kelahiran anak pertamanya sang ibu pun akhirnya meninggal dunia karna penyakit gulanya.

Ibu dari istri bapak masih sangat sangat sehat  sedangkan ayahnya meninggal sudah sangat lama saat ibu.. masih berumur 7thn, Dulu anak pertamanya pernah dititipkan oleh sangnenek dari ibu beberapa bulan karna dua duanya sibuk bekerja untuk mendapatkan duit agar bisa menghidupan keluarga nya, hanya 3 bulan anak pertamanya di titipkan dengan sang nenek karna ia menyuruh sang istri bekerja.

Dengan segala kebutuhan yang kurang, keluarga mereka masih tetap bertahan hidup dengan segala keadaan yang keluarga mereka alami, akhir nya anak petamanya sudah masuk sekolah dasar yang letaknya tidak jauh dari rumahnya, anak pertama bapak sangat rajin saat belajar saat pengambilan rapor kenaikan ternyata dia juara ke2 di kelasnya.

selang setahun akhirnya anak keduanya juga masuk sekolah yang sama dengan kaka pertamanya, saat kenaikan kelas ia dan istrinya selalu mengajak anak anaknya untuk jalan jalan bersama, karna mereka merasa bangga kepada kedua anaknya sama keduanya.

terus sampai kejenjang paling atas yaitu SMA dan anak pertamanya lulus dengan nilai tinggi, Anak pertama bapak melanjutkan pendidikan di universitasEsa Unggul dan anak kedua nya berniat untuk bekerja saja, awalnya saat anak pertama mengatakan ia ingin melanjutkan kejenjang berikutnya keuangannya sedang sangat sangat di bawah, tidak ingin melihat anak mempunyai kehidupan sepertinya akhir nya ia meminjam uang kepada sang paman.

Berjalan nya waktu masih dengan kehidupan segala kekurangan anak keduanya selalu memberi uang kepadanya disetiap bulan, ia selalu menolak dengan apa yang di beri anak keduanya mau itu uang, baju, sandal ataupun sepatu. Ia merasa senang karna menurutnya anaknya sedang berjalan menuju kesuksesan.

Karna selalu jujur dalam mengerjakan suatu hal yang ia kerjakan dan akhirnya ia diangkat menjadi kepala satpam di tempat kerjanya kesabaran bapak ternyata sudah di lihat dengan yang maha melihat, sangat sangat besyukur dengan segalanya yang diberika, ia merasa derajatnya seperti sedang diangkat pelan pelan selama ini .

Dari semua kerja keras yang dilakukan nya ini bapak pindah ke kontrakan yang sangat luas 2kali lebih besar dari kontrakan nya yang lama, maman juga sedikit-sedikit sudah bisa melunasi utang-utang yang dulu, anak pertamanya sudah semester akhir dan sebentar lagi akan menjadi sarjana S1, ia terharu saat anak pertamanya memberitahu bahwa dia lulus dan akan mendapat gelar sarjana S1, saat wisuda hanya air mata dan senyuman yang mengiringi kebahagian ia dan istrinya.

Suatu hari saat ia habis pulang dari kerjanya, anak kedua nya ingin berbiacara serius denganya, ternyata anak kedua nya ingin juga melanjutkan pendidikannya ia bertanya mengapa dulu ia tidak ingin melanjutkan kejenjang paling atas dengan suara yang sangat lembut dia berkata bahwa tidak mungkin dengan keadaan yang serba kekurangan bapak bisa mengkuliahi kami berdua, dengan tawanya bapak mengatakan itu kepada saya.

Akhirnya anak kedua bapak masuk ke universitas  Esa Unggul dan selalu mendapatkan nilai yang sangat tinggi, kuliah dengan rajin semata mata hanya untuk membahagiakan orang tua anak keduanya akhirnya sukses dan bergelarkan sarjana S1, dengan semua yang maman dapatkan semuanya ini sudah cukup walaupun hanya seberapa ia sangat sangat bersykur dengan semua imbalan yang allah kasih.

Didalam kehidupan Bapak Maman banyak pelajaran yang harus kita terapakan.

  • Kesabaran yang selalu ia jalani dengan ikhlas
  • Percaya bahwa nanti anaknya akan sukses dan membahagiakannya bersama sang istri
  • Semua yang diberikan tuhan kepadanya adalah dorongan hidup agar ia selalu berjuang untuk mendapatkan apa yang di inginkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun