Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024 dalam pertemuannya bersama Anies di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat pada Kamis, 2 Maret 2023.Â
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan , meskipun sudah final mendukung Aanies, Partai Demokrat akui masih ada proses menetukan bakal calon wakil presiden (bacawapres).Â
Sebab masing-masing partai (NasDem dan PKS) menginginkan kadernya menjadi bacawapres. "sebagai aspirasi selaku calon anggota koalisi itu wajar (menginginkan Kader Partai menjadi bacawapres), yang terpenting diskusi bacawapres ini hendaknya tidak menghambat finalisasi koalisi. Kami rasional saja, jangan sampai faktor penentuan bacawapres ini justru menjadi hal yang menghambat bagi terbentuknya Koalisi Perubahan," ujar Mahendra Putra.
Namun, pada 29 Agustus 2023, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebagai cawapres untuk Anies. Sudah sangat jelas hal ini menimbulkan amarah dari Partai Demokrat yang menyatakan bahwa mereka kecewa karena keputusan ini diambil secara sepihak tanpa ada perundingan sebelumnya.Â
Sehingga di awal bulan September kemarin ramai di jagat media sosial mengenai Anies yang dicap berkhianat, tidak jujur dan amanah terhadap Partai Demokrat. Karena adanya pelanggaran kesepakatan politik, pada tanggal 4 September 2023 AHY bersama dengan jajaran pengurus dan kader, bertempat di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, menyatakan bahwa Partai Demokrat sudah bukan lagi sebagai bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Kedekatan Partai Demokrat kepada bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto  mulai terasa sejak kebersamaannya dalam menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Persatuan Perwira dan Warakawuri (Pepabri), pada Selasa, 12 September 2023.Â
Kemudian, pada minggu, 17 September 2023, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.Â
Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto. Budi Djiwandono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut merupakan silaturahmi kebangsaan.
Pertemuan-pertemuan tersebut tentu sebuah sinyal yang diberikan kepada khalayak ramai bahwa Partai Demokrat akan bergabung bersama Koalisi Indonesia Maju. Hal ini terbukti dengan deklarasi dari AHY pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, 21 September 2023 yang menyatakan  bahwa "Saya,  AHY, secara resmi dan terbuka mendeklarasikan Bapak Prabowo Subianto sebagai calon presiden Republik Indonesia dalam pemilu 2024, " dalam pidatonya, AHY pun mengungkapkan "kita mengharapkan pemimpin yang senantiasa menjaga satunya kata dengan perbuatan" yang mana pernyataan ini mengias pada koalisi sebelumnya, yaitu Koalisi Perubahan.
Sebelum akhirnya AHY mengumumkan dukungannya kepada capres Prabowo, yaitu Koalisi Indonesia Maju, terdapat isu yang beredar bahwa Partai Demokrat akan membuat koalisi baru bersama dengan PKS dan PPP.Â
Jansen Sitindoan, Politisi Partai Demokrat, menyampaikan dalam diskusinya di Indonesia Lawyers Club yang diselenggarakan pada tanggal 8 September 2023 bahwa "secara praktik sulit dilakukan (membentuk koalisi baru) karena PPP sudah terikat oleh PDI Perjuangan, sedangkan PKS pun sudah terikat dengan Koalisi Perubahan (Anies Baswedan). Namun hal ini bukan tidak pernah dipikirkan, tetapi merupakan pilihan terakhir."