Mohon tunggu...
Anis Rohmawati
Anis Rohmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Semua yang terjadi pasti mempunyai hikmah tersendiri

بسم الله الرحمن الرحيم

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karekteristik Islam Nusantara

19 Maret 2020   10:42 Diperbarui: 19 Maret 2020   10:56 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum saya membahas tentang karaktristik Islam nusantara, saya akan membahas terlebih dahulu apa itu Islam nusantara. Jadi, Islam nusantara merupakan genre baru yang muncul ketika dominasi (istilah Gayatri Spivak) yang menjadi tren dalam kehidupan manusia. Ciri khas lokal dan potensi pribumi Indonesia telah terjajah olh bangsa-bangsa asing.

Oleh karena itu, Islam Nusantara berupaya mengangkat identitas Nasantara (Indonesia pada khususnya) yang berdialek dengan nilai-nilai Keislaman yang bernuansa humanis populis. Upaya dialektika Islam dengan kultur sosial masyarakat yang ada di Nusantara mau tidak mau harus berbicara secara konseptual.

Mungkin itu saja paparan tentang Islam Nusantara dari saya. Selanjutnya saya akan membahas apa yang menjadi karakteristik Islam Nusantara.

Ada 4 poin yang menjadi karakteristik Islam Nusantara yaitu:
1. Tasamuh
Tasamuh (toleransi) yaitu menghargai perbedaan serta menghormati orang yang tidak sependapat dengan kita. Islam Nusantara sangat toleran dengan budaya lokal sehingga pemberdayaan terhadap kebudayaan lokal menjadi urgen (penting) dalam mengembangkan Islam Nusantara. Islam yang bersanding dengan kebudayaan setempat tanpa harus membumi hanguskan tradisi masyarakat yang sudah ada pada puluhan tahun yang lalu. 

Sikap toleran terhadap perbedaan pandangan baik dalam masalah keagamaan, terutama hal-hal yang bersifat furu' atau menjadi masalah khalafiyyah, serta dalam kemasyarakatan dan kebudayaan. Islam Nusantara menciptakan ruang dialogis antara nilai-nilai Islam yang Universal dengan kebudayaan sehingga dapat berjalan secara dinamis dan inovatif.

2. Tawazun
Tawazun artinya sikap tengah-tengah untuk mengambil jalan tengah atau pertengahan. Ada beberapa potensi yang harus dimiliki oleh tawazun antara lain: pertama Al-Jazad (jasmani), kedua Al-Aqli (akal), dan yang ketiga ruh (hati).


3. Tawasuth
Keseimbangan dalam pola hubungan yang baik yang terjalin antara satu individu dengan individu lainnya.  Keseimbangan disini merupakan bentuk hubungan yang tidak berat sebelah, tidak menguntungkan pihak tertentu atau merugikan pihak tertentu.


4. Ta'adl

Yang dimaksud ta'adl yaitu keadilan, yang mrupakan intgral dari tasamuh, tawasuth dan tawazun. Keadilan inilah yang mrupakan ajaran Univrsal Ahlussunnah wal Jama'ah atau yang biasa disingkat Aswaja. Setiap pemikiran harus slalu diselaraskan dngan nilai keadilan. Keadilan mencakup segala aspek dalam kehidupan baik syariah, akhlak, hukum, perilaku, cinta, begitu juga benci harus kita sikapi dengan adil. Persoalan tidak bisa adil jika dalam diri kita masih ada sifat pamrih.


Terimakasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila di dalam artikel tersebut masih banyak kekurangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun