Semarang(12/07)-Â Menurut data Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah juga menjelaskan bahwa di tengah pandemi Covid-19 telah terjadi 1.300 kasus penggunaan narkoba yang telah ditangani di Jawa Tengah pada tahun 2021 yang masih di dominasi oleh Kota Semarang.Â
Penyalahgunaan narkoba pada saat pandemi didorong karena adanya rasa jenuh ketika bekerja dari rumah. Selain itu, beberapa perusahaan juga melakukan pemutusan hubungan kerja yang mengakibatkan pekerja kehilangan mata pencaharian yang dapat mengarahkan seseorang untuk mendapatkan uang dengan cara cepat seperti mengedarkan narkoba.
Dampak pemutusan hubungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan perekonomian seseorang. Salah satu permasalahan yang mungkin muncul adalah tidak terpenuhinya gizi dan vitamin keluarga yang berasal dari jenis makanan yang dikonsumsi. Beberapa kandungan makanan seperti protein, gizi, dan vitamin apabila tidak tecukupi pada saat dalam kandungan memungkinkan seorang anak menderita stunting.Â
Permasalahan stunting di Kota Semarang pada bulan Maret 2021 mencapai 1.367 anak yang tersebar di 153 kelurahan. Permasalahan stunting ini muncul karena keterbatasan ekonomi dan kurangnya pemahaman orang tua terhadap makanan yang seharusnya dikonsumsi buah hatinya.Â
Berdasarkan kedua permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021 melalukan beberapa program kerja sebagai cara untuk mencegah dan mengurangi perluang terjadinya permasalahan tersebut. Salah satunya di wilayah Kelurahan Randusari, mahasiwa KKN Tim II UNDIP mengedukasi siswa SMP dan SMK terkait dampak penyalahgunaan narkoba dan sanksi pidananya di SMK Kristen Gergaji.Â
Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan harapan untuk menghindarkan generasi muda dari jeratan penyalahgunaan narkoba dan memutus peredaran narkoba, serta menciptakan generasi muda yang berkualitas untuk meraih bonus demografi pada masa Indonesia Emas 2045.
Selain program edukasi dampak penyalahgunaan narkoba, mahasiswa KKN Tim II UNDIP juga melakukan sosialisasi terkait pencegahan stunting (15/07). Program ini dilakukan di wilayah RW 5 dengan  cara menjalin kerja sama dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Semarang dan FKK.Â
Sasaran dari program ini adalah ibu hamil karena gizi dari sebelum anak juga harus diperhatikan agar ibu lebih memahami kebutuhan gizi dan vitamin yang diperlukan bayinya. Materi yang disampaikan tidak hanya terkait stunting. Materi tersebut juga menjelaskan macam-macam ASI yang dihasilkan oleh seorang ibu, hingga tips dan trik bagi seorang ibu dalam menyiapkan porsi makan untuk anak.
Diperlukan keterampilan pengelolaan keuangan untuk mencegah terjadinya kedua permasalahan diatas. Pengelolaan keuangan seperti menabung dan mengurangi perilaku konsumtif sebaiknya diajarkan sejak dini. Hal tersebut bertujuan agar seorang anak mampu memilah mana yang ia perlukan dan mana yang ia inginkan. Oleh karena itu, salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP, Anis Rahma Wati melakukan edukasi kepada anak-anak di wilayah RW 3 Kelurahan Randusari untuk mengelola uang mereka dengan cara menabung. Anak-anak mendapatkan celengan dan dapat menghias celengan tersebut dengan kreativitas mereka masing-masing.
Hal tersebut bertujuan untuk menambah semangat mereka untuk menabung dan mampu mengelola uang mereka sendiri. Selain itu, anak-anak menjadi lebih bijak dalam menggunakan uang mereka. Budaya menabung sejak dini dapat menjadi kebiasaan mereka dan menyadarkan mereka terkait perlunya dana darurat serta meningkatkan kesejahteraan finansial mereka dimasa depan.
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021
Penulis: Anis Rahma Wati
Dosen  : An'im Kafabih, SE, ME.
Lokasi : Kelurahan Randusari, Kota Semarang
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H