Mohon tunggu...
Anis Nida Aufana
Anis Nida Aufana Mohon Tunggu... 24107030006.mahasiswa uin jogja

Alumni PP Arrahman Litahfidzil Quran, sedang kuliah di Ilmu Kominikasi UIN Jogja, merantau dan tinggal di kos.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sahur Sendiri, Bisa Teratur Tidak Ya? Tips dan Pengalaman dari Mahasiswa

17 Maret 2025   22:11 Diperbarui: 23 Maret 2025   18:54 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sahur sendiri (Sumber Gambar: Ai generate)

Ramadhan tahun ini, kita sahurnya sendiri ya. Biasanya di rumah, jam tiga ada yang bangunin, dan tinggal makan saja tanpa memikirkan mau masak apa? Dan banyak kekhawatiran lainnya. Jauh dari orang tua merupakan tantangan sendiri dalam mengatur keseharian. Apalagi di bulan ramadhan, harus bangun jam tiga, masak untuk sahur, dan menjalani hari sesuai jadwal dari pagi hingga malam. Itu semua harus dilakukan sendiri tanpa ada orang yang biasanya mengingatkan.

Sama seperti yang saya rasakan di ramadhan kali ini. Setiap mau tidur, harus mengatur alarm agar bisa bangun tepat waktu. Padahal bagi saya, bangun sahur itu merupakan hal yang sangat berat. Kalau di rumah, pasti dipaksa sama orang tua. Tapi sekarang hidup sendiri di kos, rasanya berat sekali untuk melawan rasa malas. Pun saat sudah bangun sahur, suasananya beda dengan ketika bersama keluarga di rumah.

Meskipun masih bisa melakukan video call dengan keluarga di rumah, tetap saja terasa berbeda dengan jika berada di dekat orangnya langsung. Menu makan sahurnya juga beda, disini makan mie instan (karena mepet waktu imsak), di rumah makan sayur dan ayam goreng masakan ibu. Mau mengeluh tapi pergi merantau juga pilihan sendiri, apalagi teringat banyak orang di luar sana yang bahkan tidak bisa makan sahur walaupun sekedar air minum.

Jika sudah merasa kesulitan untuk bangun sahur, berikut beberapa tips agar tetap bisa sahur dengan teratur dan bisa mandiri meskipun jauh dari keluarga. Kita sebagai gen z, memang tidak mau jatah waktu tidur itu berkurang. Makanya ada beberapa yang lebih memilih hanya sahur dengan segelas air atau bahkan tidak sahur sama sekali. Padahal, dalam sahur itu terdapat keberkahan yang hanya bisa kita dapatkan selama bulan ramadhan. 

Nah, untuk melawan kemalasan sahur ini, bisa menggunakan cara satu ini. Yaitu dengan membuat jadwal sahur yang teratur setiap hari.

Tapi, harus di sesuaikan dengan jadwal malam hari kalian ya. Kalau selesai tarawih masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, kalian harus memasak nasi sebelum melakukan pekerjaan itu. Jadi, sebelum tidur, nasi yang akan dimakan untuk sahur nanti sudah aman, walaupun nanti bangunnya sudah mepet waktu imsak. Justru makin bagus karena sahur dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW agar diakhirkan. Semakin dekat dengan imsak, semakin afdhol pula sahur tersebut. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abi Dzar, Nabi SAW bersabda "Umatku masih tetap dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan makan sahurnya"

Kalau setelah tarawih, kalian tidak ada kerjaan apa apa lagi, masak nasinya bisa di sepertiga malam saat mau sahur atau saat kalian mau tahajjud. Karena jam tidurnya lebih banyak, jadi bisa bangun sahur lebih awal sekalian tahajjud. Setelah bangun tidur, masak nasi terlebih dulu, setelah itu baru tahajjud. Selesai tahajjud nasi sudah matang dan bisa lanjut sahur deh.

Terus, bagaimana caranya biar bangun sahur itu tidak malas ya?

Pasti kalian sudah tidak asing lagi ya dengan buku Atomic Habits karya James Clear, yang membahas tentang kebiasaan. Dalam buku itu ada tiga habit yang cocok diterapkan untuk lawan rasa malas bangun tidur. Apa saja sih?

Pertama, buat rencana kecil yang mudah dilakukan. Tak perlu yang besar, mulai saja dari langkah kecil. Kamu ingin nanti bangun sahur nih, maka sebelum tidur, coba deh bicara ke diri sendiri "besok pokoknya aku harus sahur" atau "besok aku harus bangun sepertiga malam dan tahajjud". Kalian juga bisa bikin note kecil di dekat kepala kalian saat mau tidur. Dengan begini, saat kamu bangun nanti otak kamu akan terpancing untuk sahur dan bikin kamu lebih semangat.

Kedua, yaitu dengan membuat lingkungan yang mendukung. James Clear bilang, lingkungan itu sangat mempengaruhi bagaimana kita berkegiatan sehari-hari. Makanya penting bagi kita untuk memperhatikan dimana dan bagaimana lingkungan sekeliling kita. Poin ini sedikit mirip dengan membuat note kecil tadi ya. Kalian bisa meletakkan alarm sedikit jauh dari tempat kalian tidur untuk bangun sahur. Atau bisa menggunakan hp saja lah ya. Kamu bisa taruh hp nya di tempat yang mengharuskan kalian bangkit dari tempat tidur untuk mematikan alarm. Jadi, secara tidak langsung badan kalian sudah bergerak dan bisa memacu semangat dalam tubuh. Tapi ingat ya, setelah mematikan alarm, jangan tidur lagi! Langsung cuci muka, atau ambil wudhu kalau mau tahajjud. Setelah itu, baru bisa sahur.

Ketiga, James Clear menyebutkan "make it satisfying" buatlah itu menyenangkan. Tapi kenyataannya, bangun sahur itu benar-benar membuat bad mood sih. So, how to make it feel fun? Kamu bisa janjian sama teman kos kamu atau teman sekelas kamu, untuk saling telponan tiap sahur. Kalau ada yang tidak sahur, maka dia harus membelikan takjil untuk berbuka nanti. Atau kamu bisa janjian dengan keluargamu, saudaramu untuk telponan setiap sahur sambil mengobrol dan memberi kabar. Kalau ada motivasi begini, kamu akan lebih semangat untuk sahur karena pikiranmu tidak terpusat pada bangun sahur, tetapi telponan dengan teman, atau telponan dengan Ibu.

Nah, itu dia beberapa tips dan cara yang bisa dilakukan untuk membangun kebiasaan bangun sahur yang teratur. Sahur sendiri itu, memang agak nyesek ya. Tapi itu juga bisa menjadi pembelajaran bagi kita, bagaimana supaya tetap teratur dalam mengejar keberkahan yang berlimpah di bulan ramadhan yang istimewa ini.

Dan jangan lupa manfaatkan momentum ini sebaik-baiknya ya, jangan sia-siakan waktu yang berharga untuk hal yang tidak bermanfaat. Apalagi di bulan ramadhan, semua kebaikan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Alllah SWT. Karena belum tentu tahun depan kita bisa berjumpa dengan ramadhan lagi. Wallahu a`lam bis shawwab semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun