Paranggupito, Wonogiri (18/1/2023). Pariwisata adalah salah satu sektor penting yang dapat menjadi penggerak perekonomian suatu daerah. Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia tengah berkembang pesat, karena keberhasilannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan pariwisata di Indonesia tengah mengikuti tren konsep “Desa Wisata”. Desa Wisata sendiri dipahami sebagai sebuah istilah dimana suatu desa memiliki kenampakan alam yang indah, sehingga mereka menawarkan suasana alami dan beberapa komponen kepariwisataan yang ada di dalamnya untuk menjadi daya tarik wisata.
Desa Wisata di Indonesia saat ini tengah digalakkan pengembangannya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf). Kemenparekraf/Baparekraf pada tahun 2023 ini tengah mengadakan ajang perlombaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang bertujuan untuk menggaungkan Indonesia supaya lebih mendunia melalui pariwisata dan ekonomi kreatifnya. ADWI juga berupaya agar tercipta ruang untuk berkarya, luasnya lapangan kerja, dan terbangkitnya ekonomi dari desa.
Untuk mendukung hal tersebut, Anis Meilitasari, mahasiswa KKN Reguler Tim 1 Universitas Diponegoro 2022/2023 bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Paranggupito melakukan pendataan titik-titik homestay di Desa Wisata Paranggupito. Pendataan tersebut dilakukan melalui kunjungan dan survei ke setiap rumah homestay milik warga di Dusun Sawit, Dusun Setro, dan Dusun Parang.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Pokdarwis melakukan pendataan dan persiapan homestay sebagai salah satu syarat keikutsertaan ADWI 2023. Sasaran dari kegiatan ini adalah pihak Pokdarwis dan masyarakat desa sebagai pemberdaya mandiri dari setiap homestay yang dikembangkan. Pokdarwis Desa Paranggupito sendiri telah menjadi pihak yang secara aktif berkoordinasi dengan perangkat desa dan masyarakat untuk mengelola keberjalanan dan keberlanjutan pariwisata di Desa Paranggupito.
Dalam kegiatan pengabdian tersebut, mahasiswa bersama Pokdarwis telah melakukan survei dan kunjungan ke 22 rumah homestay. Survei dilakukan selama 3 hari, yaitu pada tanggal 18 Januari, 1 Februari, dan 2 Februari 2023. Setiap lokasi homestay kemudian dicatat dan didata titik koordinatnya melalui aplikasi GPS Essentials. Setiap titik yang terdata juga dicatat oleh pihak Pokdarwis dan diverifikasikan dalam ajang ADWI 2023. Mahasiswa membantu memetakan sebaran titik tersebut melalui software ArcGIS sebagai salah satu alat yang membantu pemetaan. “Kita, Pokdarwis, berusaha melakukan sosialisasi ke seluruh dusun di Desa Paranggupito secara rutin. Hal tersebut dilakukan agar semakin banyak warga yang mau mendaftarkan rumahnya menjadi homestay. Syarat ADWI kan, salah satunya adalah adanya homestay itu” ucap Agus Kurniawan D., Ketua Pokdarwis Desa Paranggupito. Hasil pemetaan titik-titik homestay tersebut juga dimasukkan ke website terbaru desa, sehingga bisa diakses oleh orang banyak termasuk wisatawan.
Di sisi lain, mahasiswa juga melakukan analisis untuk mengkaji area-area yang dapat dikembangkan sebagai homestay wisata untuk mendukung Desa Wisata Paranggupito. Kajian tersebut dilakukan berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan area yang berpotensi menjadi homestay antara lain: penggunaan lahan, struktur homestay dalam kondisi baik, stabil, aman, kedekatan dari objek wisata, lokasi homestay mudah diakses, dan bebas dari tempat perkembangbiakan nyamuk. Penggunaan lahan yang disarankan untuk homestay adalah permukiman, struktur yang disarankan adalah yang berada pada daerah yang tidak pernah mengalami longsor dan kemiringan lereng landai, jarak homestay yang dekat dengan objek wisata, dekat dengan jalan, dan bebas dari perkembangbiakan nyamuk. Kesesuaian tersebut kemudian dibedakan ke dalam 4 kelas, yaitu sangat sesuai sebagai homestay, cukup sesuai sebagai homestay, sesuai sebagian sebagai homestay, dan tidak sesuai sebagai homestay. Keseluruhan hasil analisis kemudian disusun secara komprehensif pada buku saku yang juga dibuat oleh mahasiswa.
Hasil keluaran dari kegiatan ini adalah peta cetak sebaran titik homestay dan juga buku saku panduan pemilihan lokasi potensial homestay yang diberikan kepada Ketua Pokdarwis secara simbolis pada 6/2/2023. Dengan adanya program ini, diharapkan Pokdarwis dapat melanjutkan pendataan homestay secara kontinu pada website desa yang ada. Selain itu, buku dan peta yang ada dapat digunakan Pokdarwis untuk melakukan sosialisasi-sosialisasi yang intensif di area-area yang sangat potensial. Pemberdayaan masyarakat melalui homestay diharapkan akan mampu menjadi salah satu roda penggerak perekonomian desa, bahkan daerah.
KKN Regular TIM 1 Universitas Diponegoro 2022 / 2023
Penulis: Anis Meilitasari S. – Perencanaan Wilayah dan Kota Angkatan 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H