Mohon tunggu...
Anis Mawardi
Anis Mawardi Mohon Tunggu... Guru - GURU SMK

Saya seorang guru SMK bidang Agribisnis Ternak mengajar di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah. Saya memiliki hobi mengajar. Saat sore hari sepulang sekolah saya mengajar anak SD bahasa Inggris dan Bahasa Arab, setelah magrib saya mengajar membaca Al Qur'an di Masjid Desa Mooyong.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 3.3 Guru Penggerak:, Menciptakan Program Sekolah yang Berdampak Positif dan Memerdekakan Murid

12 September 2024   13:29 Diperbarui: 12 September 2024   13:51 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mempelajari modul-modul Guru Penggerak dari tahap awal hingga tahap koneksi antar materi ini, saya merasa perjalanan ini penuh dengan pembelajaran mendalam yang menantang pola pikir dan membuka wawasan saya sebagai seorang pendidik. Setiap modul telah memberikan kontribusi yang unik, namun ketika saya menghubungkan semuanya, ada satu kesimpulan yang jelas: pembelajaran yang berdampak pada murid membutuhkan keseimbangan antara pendekatan yang berpusat pada murid dan strategi manajerial yang kuat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program sekolah. 

Refleksi dan Intisari dari Modul-modul

Sebelum kita masuk lebih dalam ke Modul 3.3, penting untuk meninjau kembali beberapa modul penting lainnya yang mendasari perjalanan menjadi Guru Penggerak.

  1. Modul 1.1: Filosofi Pendidikan Ki Hajar DewantaraFilosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah fondasi dari setiap langkah yang diambil oleh seorang Guru Penggerak. Pendidikan yang berfungsi untuk "memerdekakan" murid berarti memberikan mereka ruang untuk mengembangkan potensi diri dan menemukan jati diri mereka. Ini menciptakan paradigma di mana murid adalah pusat dari semua keputusan dan kebijakan pendidikan.

    Dalam konteks sekolah, filosofi ini harus tercermin dalam perencanaan program yang mengutamakan kebutuhan dan minat murid. Pembelajaran yang memerdekakan murid adalah pembelajaran yang memberikan kebebasan bagi murid untuk berpikir kritis, mengeksplorasi ide, dan mengembangkan kreativitas mereka. Artinya, program yang diciptakan harus bersifat inklusif, adaptif, dan memberi murid kesempatan untuk belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

  2. Modul 1.2: Nilai-nilai dan Peran Guru PenggerakGuru Penggerak bukan hanya sekadar pengajar. Mereka adalah pemimpin pendidikan yang harus mampu berperan sebagai inspirator, fasilitator, dan inovator. Nilai-nilai ini penting karena mereka memberikan arah bagi seorang guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan mendorong murid untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

    Keterlibatan aktif murid dalam setiap kegiatan dan program sekolah menjadi salah satu poin utama yang perlu diperhatikan dalam menciptakan program yang berdampak. Program-program yang diinisiasi oleh Guru Penggerak harus mampu menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab murid terhadap pembelajaran mereka sendiri.

  3. Modul 1.3: Visi Guru PenggerakVisi seorang Guru Penggerak adalah memajukan pendidikan yang berpihak pada murid dengan keberlanjutan sebagai salah satu prinsip utamanya. Visi ini menuntut guru untuk tidak hanya berfokus pada hasil jangka pendek tetapi juga pada dampak jangka panjang bagi perkembangan murid.

    Ketika kita merencanakan program sekolah, visi ini harus menjadi dasar dalam setiap pengambilan keputusan. Program-program yang hanya berfokus pada hasil akademik tanpa mempertimbangkan perkembangan karakter dan keterampilan sosial-emosional murid tidak akan memberikan dampak yang maksimal.

  4. Modul 2.1: Praktik ReflektifSalah satu aspek penting dalam pengembangan diri seorang Guru Penggerak adalah kemampuan untuk melakukan refleksi secara terus-menerus terhadap praktik pembelajaran mereka. Refleksi ini tidak hanya bertujuan untuk menilai efektivitas metode pengajaran, tetapi juga untuk menyesuaikan strategi agar sesuai dengan kebutuhan murid yang beragam.

    Dalam konteks perencanaan program sekolah, praktik reflektif ini juga sangat penting. Evaluasi yang terus-menerus terhadap program yang telah dilaksanakan akan membantu menemukan kekuatan dan kelemahan, sehingga program tersebut dapat terus diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan murid.

  5. Modul 2.2: Pembelajaran Sosial dan Emosional (SEL)Pembelajaran sosial dan emosional (SEL) adalah komponen kunci yang sering kali diabaikan dalam sistem pendidikan konvensional. Modul ini menekankan pentingnya mengembangkan keterampilan sosial dan emosional murid, seperti empati, kerjasama, pengendalian diri, dan kemampuan berkomunikasi.
    Dalam perencanaan program sekolah, penting untuk memasukkan elemen-elemen SEL ini. Program yang tidak hanya mengajarkan aspek akademik tetapi juga memberikan ruang bagi murid untuk mengembangkan keterampilan sosial-emosional mereka akan lebih efektif dalam mempersiapkan mereka menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.

  6. Modul 2.3: Coaching dan Mentoring

    • Intisari: Guru harus mampu menjadi coach dan mentor yang mendampingi murid untuk mencapai potensi terbaik mereka.
    • Keterkaitan: Pendekatan coaching dan mentoring harus menjadi bagian dari program sekolah, di mana guru tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing murid secara personal.
  7. Modul 3.1: Kepemimpinan dalam Pengembangan Sekolah

    • Intisari: Guru Penggerak memegang peran penting dalam menggerakkan perubahan di sekolah, baik dalam budaya maupun sistem pembelajaran.
    • Keterkaitan: Kepemimpinan ini penting dalam merencanakan dan melaksanakan program sekolah yang inovatif, dengan dampak nyata bagi perkembangan murid.
  8. Modul 3.2: Kolaborasi dengan Orang Tua dan Komunitas

    • Intisari: Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan murid.
    • Keterkaitan: Program sekolah harus melibatkan orang tua dan masyarakat, karena dukungan mereka sangat berpengaruh pada kesuksesan murid.
  9. Modul 3.3: Pengambilan Keputusan yang Berpihak pada Murid

    • Intisari: Keputusan yang dibuat di sekolah harus selalu mempertimbangkan kepentingan terbaik murid.
    • Keterkaitan: Prinsip ini menuntun program sekolah agar berfokus pada kebutuhan dan kesejahteraan murid dalam setiap tahap perencanaannya.

Sintesa dan Implementasi dalam Program Sekolah

Dari refleksi atas keterkaitan antar modul, dapat disimpulkan bahwa program sekolah yang berdampak positif pada murid haruslah terintegrasi dengan filosofi pendidikan yang memerdekakan murid, berpihak pada mereka, dan memberikan ruang untuk pengembangan karakter serta keterampilan. Program harus direncanakan dengan melibatkan kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat, serta harus berpusat pada pembelajaran sosial dan emosional.

Program ini juga perlu dievaluasi secara berkala melalui praktik reflektif, di mana guru menjadi coach dan mentor bagi murid. Dengan demikian, keputusan-keputusan yang diambil dalam perencanaan dan pelaksanaan program harus selalu berfokus pada kepentingan terbaik murid, baik dari segi akademik maupun perkembangan karakter dan sosial-emosional mereka.

Contoh program yang berdampak pada murid:

  1. Program literasi berbasis komunitas yang menghubungkan murid dengan sumber daya masyarakat dan orang tua.
  2. Pengembangan ekosistem pembelajaran yang mendukung penguatan keterampilan sosial-emosional melalui proyek kelompok atau kegiatan mentoring.

Kunci dari program yang berdampak positif adalah kolaborasi, refleksi, dan keberpihakan pada murid, memastikan mereka mendapat lingkungan yang mendukung perkembangan holistik.

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 

Guru Penggerak: Menciptakan Program Sekolah yang Berdampak Positif  dan Memerdekakan Murid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun