Mohon tunggu...
Anis Kurniawan
Anis Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis, berjumpa dan berkolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Antrean Panjang di BPJS Kota Makassar

29 Desember 2015   05:55 Diperbarui: 29 Desember 2015   09:50 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi - Warga menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Kantor BPJS Kesehatan di Pontianak, beberapa waktu lalu. (TRIBUN PONTIANAK / GALIH NOFRIO NANDA)

Antrian panjang terlihat di Kantor BPJS Kota Makassar setiap harinya. Warga bahkan sudah berduyung-duyung sejak pukul 04.00 dini hari. Ini terjadi karena semua warga ingin fasilitas jaminan kesehatannya, tuntas sebelum masuk 1Januari 2016. Apalagi, dalam beberapa bulan terakhir, semua akses layanan kesehatan  mempersyaratkan kartu BPJS. "Jadi, KTP dan KK sudah tidak berlaku lagi," jelas Munir seorang warga yang ikut mengantri, dan menceritakan pengalamannya.

Selain itu, ada kabar burung bahwa mulai 1 Januari 2016 akan ada perubahan regulasi. "Kemungkinan prasyaratnya semakin dipersulit. Bahkan iuran pembayaran dinaikkan," tambah Munir bercerita.

"Untung saya sudah mengurus sejak beberapa bulan lalu. Kali ini saya menguruskan kedua orang tua," kata saya pada Munir yang terlihat semakin gelisah menyaksikan, betapa ribetnya mengurus BPJS. Ini dalah hari ke tiga saya ikut antrian pengurusan BPJS. Pertama kali, saya datang tepat pukul 08.00 pagi, namun nomor antrian pun habis. Kedua kalinya saya coba datang lebih awal sekitar pukul 7.30 pagi dan masih juga tak kebagian nomor antrian. Perlu diketahui bahwa di kantor BPJS Kota Makassar, setiap harInyan hanya menyiapkan 100 nomor antrian. Hal ini untuk mengantisipasi proses pelayanan yang menumpuk dan dikhawatirkan bisa berlangsung hingga malam hari.

Hari ini saya datang lebih awal tepat pada pukul 05.00 pagi. Saya pun akhirnya mendapat nomor antrian. Itupun sudah di angka 56. Bayangkan, orang-orang yang di nomor antrian terdepan datang nomor berapa? Menurut keterangan sejumlah warga, kebanyakan mereka datang sebelum jam 04.00 dini hari. Bahkan ada yang mengaku menginap di rumah keluarganya, tidak jauh dari Kantor BPJS Kota Makassar di Jalan Pettarani.

Dari pengalaman ini, saya mencatat ada beberapa hal yang penting dilakukan saat mengurus BPJS. Pertama, pastikan semua dokumen lengkap tanpa cela. Mengapa? Karena seringkali ada warga yang sudah capek-capek mengantri, ujungnya disuruh pulang karena berkas tak lengkap dan harus memulai lagi besoknya. Kedua, sebaiknya membawa anggota keluarga agar memudahkan proses antrian. Jadi, kita bisa membagi peran, ada yang antri, ada yang istirahat atau melengkapi berkas lainnya bila tiba-tiba ada yang kurang.

Sebenarnya, kita bisa memilih proses pengurusan sistem online. Tetapi, sejumlah warga bercerita bahwa seringkali kita tetap diminta untuk datang ke kantor BPJS terdekat. Jadi, ribet juga bukan? Walau sejumlah informasi lain, mengatakan, dahulu mengurus BPJS relatif mudah saja. "Barangkali, ini karena sudah semakin banyak orang yang mengurus BPJS setiap harinya," celoteh Munir lagi.

Hingga pukul 07.00 ini, para pengantri masih berdiri. Karena beranjak sedikit kita akan kehilangan antrian. Menurut informasi, pelayanan baru dibuka pada pukul 08.00. Ehhm, artinya, pengantri yang datang subuh hari, harus sabar dan bertahan berdiri selama 3 hingga 4 jam. 

Pertanyaannya, tentu apakah Pemerintah tidak bisa memikirkan suatu proses pengurusan BPJS yang lebih efisien? Pertama, karena peminat BPJS tinggi, maka kantor BPJS mestinya mulai melayani warga sejak pukul 04.00 pagi. Jadi, dapat mengakomodasi lebih banyak warga lagi. Atau waktu ditambah hingga malam hari, misalnya. Cara lainnya, pengurusan BPJS, sebetulnya kan bisa diparalelkan dengan administrasi di perbankan. Jadi, kita dapat secara otomatis mengaktifkan keikutsertaan BPJS melalui tabungan. Saya yakin, masih banyak lagi cara yang lebih efektif untuk perihal ini.

Negara, dalam hal ini pihak terkait harus bisa memikirkan agar tak ada lagi antrian panjang. Sebab, antri begini kan, hanya membuang-buang waktu saja. Banyak aktivitas yang harus terbengkalai akibat antrian panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun