Mohon tunggu...
Ani Siti Rohani
Ani Siti Rohani Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan penikmat sunyi

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapakah Setan?

18 Mei 2019   18:46 Diperbarui: 18 Mei 2019   18:50 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setan. Semua orang pasti mengenal kata itu. Jika selama ini kita mengenal setan sebagai makhluk halus yang sering menghantui manusia seperti misal kuntilanak, pocong, wewe gombel dan lain sebagainya, lalu siapakah sebenarnya setan itu?

Dalam Majma' al-Bahrain, setan secara etimologi bahasa Arab diambil dari kata sya--tha--na yang bermakna menjauh. Maksudnya adalah mereka yang menjauh dari Rabb mereka, maka mereka bisa disebut sebagai setan.

Setan adalah sebutan untuk sisi buruk yang berupa pembangkangan, tidak taat, membelot, bermaksiat, menentang perintah, mendebat aturan, durhaka dan sebagainya. Setan dapat berupa manusia maupun jin. Seperti yang tercantum dalam firman Allah dalam Surah an-Nas : 6yang artinya,

"Dari golongan jin dan manusia."

Sesuai dari keterangan ayat sebelumnya bahwa yang dimaksud dari golongan jin dan manusia pada ayat tersebut adalah setan.

Tidak hanya sekali Allah berfirman bahwa setan adalah dari golongan jin dan manusia, dalam al-An'am : 112 ditegaskan yang artinya,

"Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin."

Oleh sebab itu, makhluk seperti kuntilanak, pocong, wewe gombel, dan sejenisnya bukanlah setan melainkan hantu. Sebab setan sendiri bahkan ada yang berasal dari kalangan manusia seperti yang telah dijelaskan di atas.

Setelah mengetahui makna setan, apakah kita mau disebut setan? Jika tidak, maka sebaiknya kita bertaubat. Jadilah muslim yang taat. Jadilah muslim yang dekat kepada Allah.

Tak mudah memang. Terlebih sebab dosa-dosa yang terlanjur menumpuk. Namun berusaha tak ada salahnya. Allah Maha Pengampun segala dosa-dosa. Maka sebanyak apa pun dosa yang telah kita berbuat, segeralah beristighfar dan bertaubat. Jauhkan diri dari gangguan-gangguan setan yang menyesatkan. Jauhkan diri dari gangguan mereka yang membawa kita pun ikut-ikutan menjadi setan. Tak mau bukan?

Semoga Allah selalu menuntun kita ke jalan yang benar. Aamiin ya robbal'alamiin.

Kaohsiung, 18 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun