Mohon tunggu...
Ani Siti Rohani
Ani Siti Rohani Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan penikmat sunyi

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pergilah Masa Lalu

11 Mei 2019   08:58 Diperbarui: 11 Mei 2019   09:23 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arini mengambil wudu lagi dan lagi. Beberapa jam setelah pulang dari Shalat tarawih di Masjid, ia membuka akun Fb miliknya. Dadanya memanas seketika saat melihat postingan di sebuah akun seorang wanita tertera nama suaminya. Hanya sekedar like memang, tapi rasanya sudah membuat jantungnya berdegup cepat.

Wanita itu adalah pengganggu di masa lalu. Arini tak akan pernah ingat kejadian bertahun-tahun lalu, ketika berkali wanita bernama Lastri itu mengusik hubungannya dengan Adi, suaminya kini. Entah atas dasar apa hingga Lastri sering sekali mengikut campuri urusan tentang hubungannya dengan Adi. Berkali waktu hubungan Arini dengan Adi keruh oleh hasutan Lastri.

Lastri, sebenarnya dia adalah masa lalu Adi. Mereka pernah menjalin hubungan sebelum Adi memiliki hubungan dengan Arini. Meski hubungan Adi dengan Lastri tak selama hubungannya dengan Arini, tapi barangkali bagi Adi, sebab Lastri adalah cinta pertama maka susah untuk dihilangkan dari ingatan. Pun, meski kini Lastri telah memiliki anak dan suami.

Tidak hanya di masa lalu Lastri sering mengikut campuri hubungan Arini dengan Adi. Sebenarnya itu terjadi bahkan hingga kini. Tapi Arini selalu mencoba bersabar tak menanggapi. Lambat laun, pada akhirnya kesabaran seolah terkikis. Arini muak, muak dengan wanita bernama Lastri itu. Muak sebab ia selalu ingin tahu tentang yang bukan lagi urusannya.

Malam ini, ketika degup-degup bergemuruh di dada. Arini menguatkan diri untuk mengungkapkan yang sekian lama ini mengganggu pikirannya.

"Mas, maukah kalau mas unfriend FB Lastri?" tanya Arini hati-hati.

"Kenapa?" balas Adi yang memang tengah berbaring di sisi Arini.

"Aku hanya tidak suka," balas Arini.

"Kalau mas tidak mau bagaimana?" jawab Adi dengan pertanyaan.

"Terserah mas saja. Silakan tatap terus tentangnya," balas Arini ketus. Dia mengganti posisi dan berbaring membelakangi Adi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun