"Bu, boleh Laksmi tanya-tanya dulu sebentar?" tanya Laksmi pada seorang wanita bernama Murni.
Diajaknya bu Murni duduk di dipan yang ada di sebelah dalam warung tempat Laksmi tadi berbincang dengan ibunya.
"Tanya apa Laksmi?" tanya bu Murni.
"Maaf kalau Laksmi tidak sopan bu. Laksmi Cuma mau tanya, kenapa sekarang ibu jarang mampir belanja ke sini?" Tanya Laksmi hati-hati.
Bu Murni mengerutkan kening. Seolah pertanyaan Laksmi adalah pertanyaan yang aneh. Bu Rusmi yang memang sedari tadi berada di situ tampak antusias menunggu tanggapan bu Murni.
"Kenapa bu?" tanya Bu Rusmi membuka suara.
"Kalian ini kok lucu. Saya mana mungkin belanja ke tempat yang warungnya kosong melompong begini, toh?" balas bu Murni.
Laksmi dan bu Rusmi terbengong mendengar jawaban bu Murni.
"Kosong? Warung saya penuh sayur dan jajanan loh bu?" tanya bu Rusmi heran.
Bu Murni justru tertawa mendengar jawaban bu Rusmi.
"Aduh bu Rusmi, wong kosong begini kok dibilang banyak sayur dan jajanan," balas bu Murni masih tertawa, menampik ucapan bu Rusmi.
"Maksud ibu, warung ibuku kosong? Tak ada apa-apa sama sekali?" tanya Laksmi bertambah penasaran.