Mohon tunggu...
Ani Siti Rohani
Ani Siti Rohani Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan penikmat sunyi

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu

6 Maret 2019   08:13 Diperbarui: 6 Maret 2019   19:05 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barangkali aku pernah
Menamparmu dengan tajam silat lidahku
Membakar dengan panas api amarahku
Mengoyak dengan belati ambisi moral nakalku

Namun cahayamu
Senantiasa terpancar tak pernah pudar
Berpendar menerangi kegelapan
Untukku, yang sering buruk perangai

Aku tahu
Meski ucap berjuta kata terima kasihpun
Tetap tak mampu mengganti luasnya samudera kasihmu
Namun izinkan aku
Berucap dengan kesungguhan hati

Aku mencintaimu, Ibu...

Yilan, November 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun