Ada segores luka yang tak terlihat
Ada tubuh yang paling dalam.
Dan itupun lebih menyakitkan dari apapun yang berdarah.
Yaitu anak pertama perempuan yang kehilangan kasih sayang seorang ayah.
Sejauh 16 tahun ini aku sudah terbiasa hidup sendirian tanpa pundak.
Bersandar tanpa sandaran.
Berangan tanpa sesuai ingin
Tuhan...
Ku mohon kuatkan aku.
Yang tak tahu arah dan tujuan hidup
Itu hanya tubuhku bukan jiwaku
Hidupku kosong penuh amarah dan Emosi.
Rasanya sungguh menyakitikan.
Ketika menangis tanpa suara.
Semua terasa hampaÂ
Bagai lorong-lorong yang kosong tanpa penghuni.
Hanya ada aku dan diriku sendiri.
Akan ada titik semua akan terasa mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H