Mohon tunggu...
ANIS FITRIANI
ANIS FITRIANI Mohon Tunggu... Guru - _

Membaca,menulis,menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masalah Guru: Tantangan dan Perjuangan Guru di Daerah Terpencil

21 Juli 2024   09:46 Diperbarui: 21 Juli 2024   09:49 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pendidikan adalah salah satu faktor utama dalam penentuan kemajuan dari suatu bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka akan semakin baik sumber daya manusia yang ada, dan pada akhirnya akan semakin tinggi juga daya kreatifitas anak-anak Indonesia dalam mengisi pembangunan sebuah bangsa. 

Namun di Indonesia, untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas dengan standar nasional saja masih terbilang sulit. Berbagai macam tantangan bagi negara kita ini untuk menyediakan layanan-layanan pendidikan yang baik, terutama di daerah yang sangat minim layanan pendidikannya yaitu di daerah pedesaan atau terpencil

 Peningkatan mutu pendidikan nasional sering terhambat oleh berbagai permasalahan yang ada, khususnya di daerah pedesaan atau terpencil. Berbeda dengan pendidikan di daerah perkotaan, secara umum dari sisi fasilitas serta sarana dan prasarana sekolah di perkotaan jauh mengungguli sekolah di daerah pedesaan. 

Sedangkan beberapa daerah pedesaan masih banyak anak-anak yang masih belum terlayani pendidikannya. Angka putus sekolah yang masih tinggi di daerah pedesaan sangat memprihatinkan. Juga masalah sarana dan prasarana yang belum memadai serta kekurangan guru di daerah tersebut.

Ada banyak anak-anak di Indonesia khususnya di daerah pedesaan yang sangat ingin mendapatkan pendidikan yang layak. Mereka rela harus berjalan berkilo-kilo meter bahkan ada yang melewati jembatan yang sudah mau hancur atau menyebrang menggunakan perahu hanya untuk bisa belajar. 

Sungguh sangat memprihatinkan melihat anak-anak yang berada di daerah tersebut, karena mereka harus melewati berbagai halangan untuk bisa mendapatkan ilmu di sekolah. Oleh karena itu, pemerintah belum melakukan pemerataan pendidikan di daerah pedesaan karena mereka baru memprioritaskan akses jalan ke sekolah, dengan ini semua murid dan juga warga setempat dapat merasakan kenyamanan dengan akses jalan tersebut.

Namun ketika banyak anak-anak ingin belajar, sekolah kekurangan guru yang mau untuk mengajar di daerah pedesaan. Karena ada sebagian guru yang menganggap bahwa mengajar disana gajinya kecil. Terlebih lagi akses ke sekolah yang sangat kurang memadai. Memang itu semua kembali lagi kepada guru-guru yang dengan sukarela mengajar anak-anak di daerah pedesaan tersebut.

Seperti yang ada di Banda Aceh atau lebih tepatnya di Buloh Seuma, anak-anak usia sekolah yang ada disana merasakan kekecewaan ketika harus melanjutkan ke jenjang SMA. Karena sekolah terdekat ada di desa tetangga yang sangat sulit dijangkau. Masalah pendidikan memang sangat tertinggal di daerah Buloh Seuma ini. Bahkan, tidak banyak guru yang ingin menetap disana, kecuali jika mereka berstatus guru daerah tertinggal

Hal ini juga terjadi di daerah Sukamandang, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah yang masih sangat minim dalam memberikan pelayanan-pelayanan pendidikan kepada anak-anak. Di daerah ini juga banyak ditemukan fakta-fakta kekurangan pelayanan pendidikan sampai saat ini. 

Seperti misalnya kekurangan guru, sarana dan prasarana yang masih belum memadai, dan juga biaya operasional yang sangat minim. Hal seperti ini yang membuat daerah-daerah seperti itu semakin tertinggal kualitas pendidikannya

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun