Bulan bersinar di langit malam, Â
Menyinari dunia dengan lembutnya kalam. Â
Di atas samudra, ia memantulkan sinar, Â
Menjadi saksi diam, sejuta kisah yang terlarang.
Cahaya pudar, namun tak pernah mati, Â
Seperti harapan yang tak pernah pergi. Â
Dalam heningnya, ia tetap setia, Â
Menunggu, mengamati, dan tetap ada.
Bulan, engkau bukan hanya cahaya, Â
Tapi pelipur lara dalam sepi yang mengalir. Â
Setiap malam, engkau hadir kembali, Â
Mengajarkan kita tentang sabar dan menanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!