Mohon tunggu...
Ani Septiyani
Ani Septiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Majalengka

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar dan Pembelajaran dalam Teori Kognitif

10 Juli 2024   20:17 Diperbarui: 10 Juli 2024   20:32 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori belajar kognitif menggambarkan belajar sebagai proses internal yang melibatkan analisis, pengolahan informasi, prediksi, dan pemecahan masalah. Teori ini lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil belajarnya. Berikut adalah beberapa poin penting dari teori belajar kognitif:
1.Proses Internal: Belajar menurut teori kognitif melibatkan proses internal seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, ingatan, dan retensi.
2.Pengolahan Informasi: Siswa harus mengolah informasi dan menemukan hubungan antara konsep-konsep baru dengan yang sudah ada dalam struktur kognitif mereka.
3.Pemecahan Masalah: Teori ini menekankan pentingnya pemecahan masalah dan berpikir kreatif dalam proses belajar.
4.Perkembangan Kognitif: Pembelajaran yang efektif harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa, seperti dengan metode "free discovery learning" yang memungkinkan siswa menemukan konsep melalui pengalaman mereka.
5.Asimilasi Bermakna: Materi yang dipelajari harus diasimilasikan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna.
Teori belajar kognitif memberikan fokus pada proses belajar yang lebih dalam dan internal, yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menyelesaikan masalah.

Teori kognitif adalah kerangka teoritis yang berfokus pada bagaimana proses berpikir, pemahaman, dan memproses informasi berperan dalam pembelajaran. Teori ini menekankan bahwa belajar tidak hanya melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, tetapi juga melibatkan proses mental yang kompleks seperti analisis, pengolahan informasi, prediksi, dan pemecahan masalah..

Tahapan Perkembangan Kognitif

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak ke dalam empat tahap:

1.Tahap Sensorimotor (18-24 bulan) : Pada tahap ini, bayi mulai memahami dunia luar melalui indra sensorik dan aktivitas motorik.

2.Tahap praoperasional (2-7 tahun) : Anak belum dapat mengoptimalkan kemampuan kognitif mereka.

3.Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun) : Anak mulai berpikir secara rasional dan terorganisir.

4.Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas) : Anak dapat berpikir secara lebih luas, menganalisa, dan menganalisis sesuatu..

Manfaat Belajar Kognitif

Pembelajaran kognitif dapat meningkatkan pemahaman, membantu mempelajari hal baru dengan lebih cepat, dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Selain itu, teori ini membantu dalam menerapkan konsep-konsep baru dan meningkatkan pengetahuan yang sudah ada..

Prinsip

Pemahaman dan 1.Pengolahan Informasi : Teori ini menekankan pada pemahaman dan pengolahan informasi oleh otak manusia, yang melibatkan upaya untuk memahami konsep, memproses informasi, dan menerapkannya dalam berbagai situasi..

Kelebihan

1.Peningkatan Kreativitas dan Inovasi : Penerapan pembelajaran kognitif menghasilkan proses pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, dan mandiri, karena siswa harus menunjukkan kreativitas dan inovasi yang lebih besar..

2.Pemahaman Materi yang Mudah : Sistem pembelajaran kognitif menyederhanakan pemahaman materi pembelajaran dengan mendorong keterlibatan aktif dan memotivasi siswa untuk menggali, mengingat, dan menyimpan informasi..

Kekurangan

1.Kemampuan mengingat yang berbeda : Teori kognitif menekankan pada kemampuan mengingat peserta didik, yang dapat menyebabkan peserta didik dengan kapasitas daya ingat yang berbeda-beda tidak diperhatikan secara adil..

2.Tidak Universal : Teori ini tidak dapat diterapkan secara universal di seluruh tingkat atau rentang pendidikan karena adanya ketidaksesuaian dan ketidakcocokan materi atau cara pembelajaran..

3.Kurangnya Pengembangan Pengetahuan : Pada dasarnya, teori kognitif lebih menekankan pada kemampuan mengingat, sehingga peserta didik mungkin tidak sepenuhnya memahami materi yang diberikan..

Contoh Penerapan

1.Kegiatan Pembelajaran Aktif : Guru dapat menerapkan kegiatan pembelajaran yang memerlukan keterlibatan aktif dari siswa, seperti diskusi, penelitian, dan pembuatan proyek, untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran..

2.Pengembangan Kreativitas : Guru dapat memberikan tugas yang memerlukan kreativitas dan inovasi, seperti membuat model atau presentasi, untuk mengembangkan keterampilan kreatif siswa..

Teori belajar kognitif memiliki kelebihan dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa serta mempermudah pemahaman materi, tetapi juga memiliki kekurangan seperti kurangnya pengembangan pengetahuan dan tidak universal dalam penerapannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun