Mohon tunggu...
Annisaa Fathiya Yasmin
Annisaa Fathiya Yasmin Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa FITK UIN Walisongo NIM:1903016057 KELAS: PAI 4B

Mahasiswa FITK UIN Walisongo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Psikologi Perkembangan pada Usia Remaja

19 April 2021   10:00 Diperbarui: 19 April 2021   12:33 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memahami Psikologi Perkembangan Pada Usia Remaja

FITK; UIN Walisongo

Prodi; Pendidikan Agama Islam

Annisaa' Fathiya Yasmin (1903016057)

A. PENDAHULUAN

Bagi sebagian besar individu yang baru beranjak dewasa bahkan yang sudah melewati usia dewasa, remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam hidup mereka. Kenangan terhadap saat remaja merupakan kenangan yang tidak mudah dilupakan, sebaik atau seburuk apapun saat itu. Sementara banyak orang tua yang memiliki anak berusia remaja merasakan bahwa usia remaja adalah waktu yang sulit. Banyak konflik yang dihadapi oleh orang tua dan remaja itu sendiri. Banyak orang tua yang tetap menganggap anak remaja mereka masih perlu dilindungi dengan ketat sebab di mata orang tua, para anak remaja mereka masih belum siap menghadapi tantangan dunia orang dewasa. Sebaliknya, bagi para remaja, tuntutan internal membawa mereka pada keinginan untuk mencari jati diri yang mandiri dari pengaruh orang tua. Keduanya memiliki kesamaan yang jelas, remaja adalah waktu yang kritis sebelum menghadapi hidup sebagai orang dewasa.

Psikologi perkembangan merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan pertumbuhan fisik yang terjadi pada diri anak menyangkut semua aspek organ tubuh struktur fisiknya baik organ bagian dalam maupun organ bagian luar, juga perkembangan mental psikologis yang terjadi pada diri anak yang mencakup segala aspek mental psikologis anak, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, sifat sosial, moral, agama, sikap, reaksi dan mental maupun reaksi psikologis lainnya yang kesemuanya melalui proses perkembangan yang bisa dilihat secara kuantitatif dan kualitatif, sehingga seiring dengan pertumbuhan fisik, maka terjadi pula perkembangan mental.

Perkembangan individu berlangsung sepanjang hayat, dimulai pada masa pertemuan sel ayah dengan ibu dan berakhir pada saat kematiannya. Perkembangan individu (perserta didik) bersifat dinamis, perubahannya kadang-kadang lambat tetapi bisa juga cepat, hanya berkenaan dengan salah satu aspek atau beberapa anak berkembang serempak. Perkembangan tiap individu juga tidak selalu sama, seorang berbeda dengan yang lainnya. Meskipun demikian, para ahli terus berusaha mengadakan penelitian tentang kecenderungan-kecenderungan perkembangan. Tugas perkembangan sebagai suatu tugas yang muncul dalam suatu periode tertentu dalam kehidupan individu tugas tersebut harus dikuasai dan diselesaikan, sebab apabila dapat dikuasai dan diselesaikan dengan baik akan memberikan kebahagiaan dan keberhasilan dalam perkembangan selanjutnya. Apabila tidak bisa dikuasai dan diselesaikan, maka akan menimbulkan ketidakbahagiaan, penolakan dari luar dan kesukaran dalam perkembangan selanjutnya. Penyelesaian tugas-tugas perkembangan dalam suatu periode atau tahap tertentu akan mempengaruhi penyelesaian tugas-tugas pada tahap-tahap berikutnya. Karena itu kehidupan terdiri atas serangkaian tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh individu.

Menurut Sumadinata (2004:44), bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu, baik bersumber dari dalam dirinya (faktor internal) ataupun berasal dari luar dirinya (faktor eksternal). Faktor internal diperoleh dari hasil keturunan dan faktor eksternal merupakan segala hal yang diterima individu dari lingkungannya. Perilaku siswa di kelas banyak dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran. Guru menguasai banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan perilaku siswa. Banyak faktor sosial yang mempengaruhi belajar siswa yang berpangaruh terhadap perilaku siswa khususnya dalam proses pembelajaran. Untuk itu guru-guru juga perlu secara kritis berefleksi terhadap apa yang terjadi didalam kelas karena perilaku siswa sering kali hasil reaksi dari faktor-faktor di dalam sekolah.

B. PEMBAHASAN

Masa remaja ini sering dianggap sebagai masa peralihan, dimana saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan orang dewasa. Masa remaja juga dikenal dengan masa strom and stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Pada masa ini remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan dan sebagai akibatnya akan muncul kekecewaan dan penderitaan, meningkatnya konflik dan pertentangan, impian dan khayalan, pacaran dan percintaan, keterasinagan dari kehidupan dewasa dan norma kebudayaan. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/jati diri. Individu ingin mendapat pengakuan tentang apa yang dapat ia hasilkan bagi orang lain. Apabila individu berhasil dalam masa ini maka akan diperoleh suatu kondisi yang disebut identity reputation (memperoleh identitas). Apabila mengalami kegagalan, akan mengalami Identity Diffusion (kekaburan identitas). Masa remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya. Fase-fase masa remaja (pubertas) menurut Monks dkk yaitu antara umur 12 -- 21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan, 18-21 tahun termasuk masa remaja akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun