Mohon tunggu...
Nur Anisa Fitri
Nur Anisa Fitri Mohon Tunggu... Administrasi - copywriter

hai, saya anisa.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tragedi Jatuhnya Pesawat Latih di Lapangan Sunburst, BSD: Saksi Mata Ungkap Detil Peristiwa Mengerikan

20 Mei 2024   13:41 Diperbarui: 20 Mei 2024   13:52 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGERANG SELATAN - Tragedi mengerikan menyelimuti Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, ketika sebuah pesawat latih jatuh pada hari Minggu (19/5/2024) siang. Insiden tragis ini menelan tiga korban jiwa, namun, kisah seorang saksi mata, Ali Samata (65), mengungkapkan kepedihan yang lebih dalam.

Menurut Ali Samata, salah satu dari tiga korban tewas dalam kecelakaan itu sempat bertahan hidup beberapa saat setelah jatuhnya pesawat. Dalam kesaksian yang menggugah hati ini, Ali menyebut bahwa korban tersebut, meskipun dalam kondisi terluka parah, masih berusaha meminta tolong kepada orang-orang di sekitarnya sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

"Dia sempat minta tolong. Bilang minta tolong," ungkap Ali, memberikan gambaran betapa dramatisnya momen terakhir korban tersebut sebelum meninggal dunia. Ali juga melaporkan bahwa korban yang terpental dari pesawat terlempar sejauh 3 meter, dengan luka-luka yang parah di bagian kepala dan kaki.

Pesawat yang jatuh, jenis Tecnam P2006T, awalnya dalam perjalanan dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe. Namun, kejadian tragis terjadi sekitar pukul 13.43 WIB ketika pesawat tersebut tiba-tiba hilang kontak dan jatuh ke tanah, menelan nyawa dari tiga awaknya: Pulu Darmawan (pilot), Suanda (kopilot), dan Farid Ahmad (engineer).

Sementara jenazah ketiga korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi, bangkai pesawat telah dievakuasi oleh petugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI, dan Polri.

Kisah tragis ini kembali menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan penerbangan, serta menjadi pengingat bagi semua pihak terkait akan pentingnya menjaga dan memperketat standar keselamatan dalam setiap penerbangan. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini, dan semoga tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun