Mohon tunggu...
Anisa UmuZarah
Anisa UmuZarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Diponegoro

Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Diponegoro 2018 KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2020-2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Bagikan Simplisia dari Tanaman Mengkudu kepada Masyarakat Desa Bojong-Cilacap

10 Agustus 2021   08:50 Diperbarui: 10 Agustus 2021   08:53 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bojong, Cilacap (08/08)

Penurunan kesehatan seperti masuk angin, batuk, pilek, sakit perut, demam, alergi, tekanan darah tinggi dan sebagainya sering terjadi di tengah masyarakat Desa Bojong. Penurunan kesehatan terjadi karena turunan imunitas  tubuh yang disebabkan oleh beberapa hal, langkah pertama yang dapat dilakukan untuk melakukan pengobatan secara tradisional dirumah yaitu dengan memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA dimanfaatkan dapat  dengan cara dibuat menjadi simplisia. Dimana simplisia diolah dengan metode mengeringkan bahan-bahan tanaman obat, kemudian dikemas dengan kemasan yang higenis. Adanya Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai  bahan pembuatan simplisia diharapkan dapat menjadi langkah pertolongan  pertama yang dapat dilakukan dirumah masing-masing masyarakat apabila mengalami masalah kesehatan ringan.

Leaflet 
Leaflet 
Tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) atau biasa dikenal dengan sebutan Pace adalah merupakan salah satu tanaman obat yang dalam beberapa tahun terakhir banyak peminatnya. Pada pengobatan tradisional, tanaman mengkudu dapat digunakan sebagai obat batuk, sakit perut, masuk angin, obesitas, tekanan darah tinggi, beri-beri, radang amandel, sariawan, melancarkan kencing, radang ginjal, sembelit, limpa, radang empedu, cacingan, cacar air, sakit pinggang, radang usus, lever, dan kencing manis. Pembuatan obat tradisional dengan bahan dari mengkudu cukup mudah yaitu dengan cara memetik daun atau buah mengkudu yang masih cukup muda dan segar kemudian dicuci bersih dan ditiriskan. Daun dan buah yang sudah ditiriskan kemudian dipotong kecil-kecil buah dengan ukuran 5 cm sedangkan daun mengkudu dapat dirajang dengan ukuran 3-5 cm. Selanjutnya bahan yang telah dirajang dapat dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari pada pukul 08.00-11.00. Lakukan pengovenan dengan suhu 45 C selama 30 menit setelah bahan dijemur dibawah panas matahari, lalu kemas simplisia dari mengkudu menggunakan kemasan yang bersih dan rapat kemudian disimpan pada tempat yang sejuk dan kering. Simplisia dari mengkudu dapat konsumsi dengan cara menyeduhnya dengan air hangat maunpun direbus menggunakan air bersih.

Penyerahan Modul dan Simplisia Mengkudu
Penyerahan Modul dan Simplisia Mengkudu
Mahasiswa KKN Undip berhasil membuat simplisia berbahan dasar mengkudu kemudian membagikannya kepada masyarakat Desa Bojong, dengan disertai Leaflet, Modul serta video tutorial. Simplisia dari tanaman mengkudu diharapkan mampu memperbaiki masalah kesehatan di Desa Bojong, kemudian masyarakat dapat membuatnya dirumah masing-masing sehingga buah mengkudu yang biasanya dibuang sia-sia dapat dimanfaatkan menjadi obat tradisional yang ampuh mengobati masalah kesehatan keluarga dirumah.

Oleh Anisa Umu Zarah, Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.

Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Rr. Karlina Aprilia, S.E., M.Sc,Akt

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun