Mohon tunggu...
Money Pilihan

Masyarakat Gaptek, Apa Solusi Bank?

6 Desember 2016   16:55 Diperbarui: 6 Desember 2016   18:49 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jumlah bank di Indonesia berkembang sangat pesat dari Bank konvensional maupun Bank syariah. Banyak sekali dari sebuah bank memberikan fasilitas dan layanan yang berbeda–beda tergantung dari strategi pemasaran disetiap perusahaan. Bank-Bank banyak menawarkan berbagai fasilitas dan keuntungan seperti, hadiah yang menarik, layanan ATM dan lain-lain. Hal-hal seperti ini tidak luput dari strategi pemasaran dari sebuah Bank untuk menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah di sebuah Bank.

Yang diharapkan masyarakat mengetahui lebih jauh tentang apa saja produk-produk yang dipasarkan dan ditawarkan kepada msyarakat khusunya calon nasabah yang sebagai sasaran pasar. Karena pemasaran yang baik merupakan sebuah elemen yang kuat untuk kesuksesan bisnis. Pemasaran sangat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari, dan kita tidak pernah terlepas dari pemasaran karena sudah melekat pada diri kita setiap hari, dari media masa, internet, ataupun pemasangan iklan yang sangat mudah kita jumpai.

Usaha tersebut tidaklah cukup, oleh karena itu sebuah perusahaan atau lembaga keuangan haruslah bersaing melalui kualitas pemasaran dan pelayanan. Karena pelayanan yang baik dapat memberikan kepuasan tersendiri kepada nasabah, dan memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah sehingga dapat memberikan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap nasabah. Karena kepuasan yang dirasakan nasabah akan menjadi tolak ukur sendiri terhadap Bank atau perusahann.

Kerena kepuasaan nasabah akan menentukan baik atau tidaknya strategi pemasaran di Bank, jika pelayanan dan pemasaran baik maka nasabah akan terus bertambah dan Bank akan mendapatkan keuntungan. Pemasaran produk dan jasa yang dapat memuaskan nasabah adalah pemasaran, produk atau jasa yang dapat memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen. Kepuasan lebih banyak didefinisikan dan perspektif pengalaman konsumen setelah menggunakan produk dan jasa. Rekomendasi dari para nasabah atau pembeli lah yang menjadi modal besar dari sebuah Bank untuk berkembang.

Jika dilihat dari masyarakat disekitar banyak dari masyarakat yang memutuskan untuk menjadi nasabah dalam sebuah Bank. Karena hal tersebut tidak luput dari strategi pemasaran yang sangat baik sehingga menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh Bank. Akan tetapi apa dapat dikatakan berhasil jika sebuah bank memiliki nasabah yang banyak produk dan jasa yang ditawarkan tersampaikan kepada masyarakat??

Banyak nasabah yang menggunakn produk dan jasanya di Bank tersebut tidak tahu bagaimana cara mengaplikasikan atau menggunakannya. Karena banyak nasabah yang menggunakan produk tabungan dan kartu plastik atau lebih dikenal dengan kertu kredit, atau kartu debet. Tidak sedikit dari nasabah tidak tau bagaimana caranya menggambil uang melalui mesin ATM. Salah satu contoh yang saya lihat banyak buruh pabrik tembakau yang mana dalam sistem pembayaran gajinya melalui Bank.

Karena sebagian besar buruh pabrik itu masyarakat yang gaptek sehingga mengalami kesulitan ketika ingin mengambil gajinya lewat mesin ATM. Dan mungkin kasus sejenis tidak hanya terjadi di satu tempat saja, namun mungkin terjadi di berbagai penjuru Indonesia khususnya wilayah plosok.

Melihat kasus yang terjadi, Menurut saya seharusnya Bank tidak hanya fokus terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh Bank yang akan menguntungkan bank itu sendiri. Akan tetapi pengetahuan dari nasabah juga tidak kalah pentingnya, sebab masih banyak nasabah yang tidak mengerti tentang teknologi yang akan ditawarkan oleh bank salah satunya adalah mesin ATM. Kebanyakan masyarakat mengerti cara menggunakan ATM dari orang lain. Artinya kebanyakan informasi mengenai ATM didapat melalui mulut ke mulut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti nasabah yang malu jika bertanya langsung kepada bank, atau mungkin bank yang tidak menjelaskan kepada calon nasabah tentang kemampuan nasabah menggunakan ATM.

Terutama jika nasabah terlihat awam.  Dalam hal ini menurut saya seharusnya bank menanyakan kepada calon nasabah melalui customer service, apakah sudah mengerti bagaimana caranya menggunakan kartu plastik (ATM) tanpa nasabah menanyakan terlebih dulu kepada CS. Jika nasabah menjawab belum bisa menggunakan ATM, maka perlu dijelaskan dengan detail tentang cara penggunaannya. Dan bank harus mempunyai vedeo tutorial atau aplikasi yang dapat ditunjukkan kepada nasabah awam teknologi (GAPTEK).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun