3. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk memberikan kebebasan bagi siswa dalam menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari (Purnawanto, 2023; Yastuti & Suciatiningsih, 2024). Misalnya, siswa dapat memilih untuk membuat poster, presentasi, alat peraga, atau bahkan proyek digital. Fleksibilitas dalam produk pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan gaya belajar dan kemampuan yang dimiliki, sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna bagi mereka.
Pembelajaran berdiferensiasi memiliki banyak manfaat, baik bagi peserta didik maupun bagi guru. Bagi peserta didik, pembelajaran ini membantu meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik merasa dihargai dan dipahami sebagai individu. Karena pada prinsipnya, pembelajaran berdiferensiasi diadopsi untuk mendukung setiap peserta didik dalam perjalanan belajar mereka (Purnawanto, 2023; Sugianto, 2022). Metode ini adalah cara untuk menjangkau dan mempengaruhi setiap peserta didik di semua tingkatan. Ketika peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka cenderung lebih terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, ketika guru mengadopsi serangkaian strategi pembelajaran yang selaras dengan tipe belajar peserta didik, pembelajaran akan terasa mudah dan menyenangkan untuk peserta didik (Purnawanto, 2023; Sugianto, 2022).
Bagi guru, pembelajaran berdiferensiasi memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang profil belajar setiap peserta didik (Kristiani et al., 2021; Purnawanto, 2023). Guru dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan peserta didik, serta menyesuaikan strategi pengajaran untuk memenuhi kebutuhan mereka. Meskipun membutuhkan waktu dan upaya lebih, pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk memberikan pendidikan yang adil dan inklusif bagi semua peserta didik (Wardani & Darmawan, 2024).
Meskipun pembelajaran berdiferensiasi menawarkan banyak manfaat, penerapannya tentu tidak tanpa tantangan. Guru perlu memahami dengan baik kebutuhan belajar setiap siswa dan merancang berbagai strategi yang sesuai, yang bisa sangat memakan waktu dan memerlukan sumber daya yang lebih banyak. Namun, meskipun penuh tantangan, pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang efektif untuk memaksimalkan potensi siswa dan membantu mereka belajar dengan cara yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mereka.
Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya sebuah metode pengajaran, tetapi juga merupakan filosofi yang berfokus pada penghargaan terhadap keberagaman peserta didik dan pemberian kesempatan yang adil untuk berkembang secara optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H