Mohon tunggu...
Anisa Sundari
Anisa Sundari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Salah satu cara mengekspresikan diri ialah menulis, saya disini berusaha mengekspresikan dan ekplorasi diri melalui apa yang saya tulis. Meskipun terkadang tulisan saya tak bermakna manis, semoga menjadi tulisan yang bermanfaat dan legendaris. :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dominasi Kapitalisme di Era Globalisasi Merujuk Imperialisme Modern?

20 Maret 2023   04:22 Diperbarui: 20 Maret 2023   06:11 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapitalisme global pertama kali berkembang setelah perang dingin atau diawal tahun 1980-an. Kapitalisme global ini semakin berkemabang di kondisi masyarakat yang modern, dan kapitalisme modern ini ialah kapitalisme dalam bentuk monopoli. Dimasa kapitalisme modern inilah perkembangan imperialisme mulai berkembang, mengapa demikian? Kita mengetahui bahwa, imperialisme memiliki definis sebagai tahapan monopoli, yang dimana negara atau pemerintah yang berkuasa dapat memegang kendali atas kebijakan.

Ciri utama yang bisa dilihat dari kapitalisme modern ini ialah konsumerisme dan finansialisasi, yang dimana uang menjadi tujuan dominan setiap pemilik modal atau industri. Seperti yang dijelaskan bahwa imperialisme merupakan tahapan monopoli dari kapitalisme modern, maka dapat dilihat juga karatkteristik dari imperialism. Dikutip melalui LBH Jakarta, Dr.Ruth menjelaskan pula karakteristik dari imperialisme yang dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu; Konsentrasi produksi dan monopoli, Kapital Finance dan Oligarki Keuangan, serta yang terakhir yaitu Ekspor Kapital.

Dengan adanya perkembangan globalisasi teknologi, kapitalisme modern semakin menglobal yang akibatnya betul akan terjadi imperialisme baru atau modern. Di era globalisasi ini kapitalisme global bekerja satu sama dengan lainnya seperti rantai. Dimana semua saling ketergantungan satu sama lain, dari kerjasama tersebut mereka saling memonopoli untuk mendapatkan keuntungan sebesar -- besarnya dengan cara imperialisme modern. Namun, banyak masyarakat tidak menyadari bahwa di era ini, kita dimanipulasi sehingga dibuat sebagai boneka konsumsi prodaknya bahkan hingga ke arah eksploitasi.

Masyarakat di bentuk sebagai masyarakat yang memiliki sifat hedonisme dan konsumtif berlebih dari prantara globalisasi teknologi, salah satunya ialah melalui media informasi. Pola pikir masyarakat dibuat untuk memiliki gengsi tinggi, atau menujukan kelas sosial mereka dengan harapan mereka dibentuk sebagai masyarakat konsumtif. Selain itu, sumber daya alam juga dibabat habis -- habisan hanya untuk kepentingan keuangan masing -- masing negara atau pemilik modal.  

Bukan hanya dari masyarakatnya akan tetapi negara juga bisa diperalat oleh negara kapitalisme yang imperialis, untuk kepentingannya. Contoh negara Indonesia, yang memiliki sumber daya alam penghasil nikel terbesar, tidak dizinkan untuk memproduksi sendiri oleh Eropa. Indonesia yang kalah atas ajuan tersebut, Indonesia dianggap tidak bisa memproduksi sendiri karena dianggap tidak mampu. Padahal kita bisa melihat bahwa, ada kepentingan di dalamnya dimana mereka tidak bisa membeli produk metah yang kemudian persaingan mereka semakin ketat dan penghasilan perkekonomian mereka akan menurun. Dari hal ini kita bisa melihat berapa besar negara Eropa memiliki kekuatan penuh sehingga bisa merujuk kedalam kapitalisme imperialis yang berujung eksploitatif.

Berita Internasional yang menguncang baru -- baru ini mengenai Willow Project dapat dikatakan suatu kebijakan yang sangat kapitalisme imperialis yang sangat eksploitatif. Dari project tersebut Joe Biden, Presiden AS melakukan usaha pengeboran minyak besar -- besaran di North Slope, Lereng Utara Alaska. Dengan alasan untuk peningkatan pengahasilan minyak, produksi energi tinggi dan tentu demi kepentingan ekonomi negaranya. Namun, hal ini sangat -- sangat tidak etik karena dapat memicul pemanasan global yang semakin tinggi, tempat tinggal hewan dan alam semakin rusak dan tercemar. Hal ini sangat membahayakan umat manusia dan makhluk hidup lainnya.

Globalisasi memiliki pengaruh besar akan perubahan sosial didalam masyarakat, kapitalis yang imperialis berujung eskpoitatif bisa kita hentikan dengan kesadaran dari masyarakat dunia juga. Globalisasi harus bisa kita manfaatkan untuk kepentingan bersama demi kebaikan bersama. Namun, memang kenyataannya sistem ekonomi tersebut sangat sulit dihentikan karena pengendaliannya yang lebih mulus dan hati -- hati  dalam pengambilan kebijakan dan pengaruhnya.

Daftar Pustaka

Marxis.org (2011). https://www.marxists.org/indonesia/archive/lenin/1916/1916-tahapankhusus.htm

Kumparan.com (2021) https://kumparan.com/jhefry-rahmansyah/dominasi-sistem-ekonomi-kapitalis-era-globalisasi-di-mana-peran-marxisme-1xAMs8i12JV

Detik.com (2022) https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6116402/globalisasi-pengertian-menurut-para-ahli-dan-dampaknya-di-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun