Mohon tunggu...
Anisa Sundari
Anisa Sundari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Salah satu cara mengekspresikan diri ialah menulis, saya disini berusaha mengekspresikan dan ekplorasi diri melalui apa yang saya tulis. Meskipun terkadang tulisan saya tak bermakna manis, semoga menjadi tulisan yang bermanfaat dan legendaris. :D

Selanjutnya

Tutup

Politik

Covid-19 Tidak Membuat Lesunya Perekonomian China?

13 Maret 2023   00:55 Diperbarui: 13 Maret 2023   01:08 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut data IMF, China menjadi negara nomor 2 terkuat di dunia setelah dampak covid 19 tahun 2019.

Virus yang ditemukan pada akhir tahun 2019 ini menggemparkan dunia, dikarenakan pada Juni 2021 dikabarkan telah menjangkit ke seluruh penjuru dunia. Virus yang ditemukan di kota Wuhan, China  membuat semua dunia menjadi tertutup (Lockdown) dikarenakan untuk mencegah penyebaran virus.

Sistem lockdown ini sangat membuat resah bagi semua negara, karena aktivitas mereka jadi terhambat, seperti perjalanan internasional, kegiatan ekspor-impor, dsb. Hal itu kemudian membuat perekonomian di dunia menurun dan terjadinya panic buying, dimana fenomena tersebut membuat produk menjadi langka. Permasalahn tersebut tentunya membuat setiap negara memikirkan bagiamana caranya menyejahterakan penduduk tanpa memperuk keadaannya lagi.

Semua regulasi dikeluarkan bagi setiap negara untuk mencegah virus dan bertahan. Setiap negara pun tidak segan untuk mengikuti berbagai regulasi dari negara yang ada, sekiranya itu baik bagi setiap keadaan. Dari permasalahan tersebut terbukti kekurangan dan kelebihan dari ekonomi terbuka dan ekonomi tertutup dan hingga saat ini semua negara mampu untuk bertahan.

Tidak terlepas dari bantuan tiap negara, vaksin dari virus ini pun ditemukan dari berbagai negara untuk dapat mencegah virus ini berkembang menjadi hebat. Dengan itu, terbukti terjalinya hubungan internasional antar tiap negara dalam kajian pembangunan nasional setiap negara. Hubungan kerja sama tersebut sudah pasti meliputi bidang politik, ekonomi, dan pastinya kesehatan akhirnya berperan. Semua negara yang berkontribusi saling membantu untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan perekonomiannya. Tidak terlepas adalah negara China yang mampu untuk mengatasi semuanya dan bangkit dari perekonomian yang sedang terpuruk.

Apakah benar ekonomi China bangkit setelah dampak Covid-19?

Menurut data IMF, China menjadi negara nomor 2 terkuat di dunia setelah dampak covid 19 tahun 2019. China mengembalikan kepercayaan dunia dalam membuktikan laju pertumbuhan perekonomiannya. Hal tersebut banyak sekali ditandai dengan adanya perusahaan China seperti "Mixue" merajalela di berbagai Negara. Serta perusahaan-perusahaan china lainya yang berdomestik di luar china, yang juga berusaha keras untuk membangun ekonominya dengan ikut berpolitik di negara yang mereka tempati.

Data resmi pemerintahan China, menujukan bahwa ada sekitar 4% dari data tahun lalu yang menunjukan peningkatan perekonomian yang dalam rangka pemulihan. Dilihat dari PDB secara menyeluruh, menunjukan peningkatan yang hampir 5% tersebut membuat China dinyatakan pulih dari keterpurukan dimana penyusutan perekonomian pada tahun pertama covid 19, yang muncul sekitar 6%. Dimana pada tahun tersebut setiap pabrik perusahaan manufaktur macet berproduksi dan berakibat pada kegiatan ekonomi tiap keluarga di China bahkan hingga ke kegiatan ekspor mengalami kemacetan dan kemerusutan.

Bagaimana strategi yang China lakukan dalam membangkitkan perekonomian untuk kesejahteraan rakyatnya pada masa Covid-19?

Banyak hal yang dilakukan pemerintah China dalam menghadapi terpuruknya perekonomian dampak dari Covid-19. Semua yang dilakukan tidak seperti yang dilakukan oleh banyak negara lain didunia, pasalnya China tidak menutup negaranya rapat-rapat dan tetap membiarkannya terbuka untuk tidak memungkinkan negara lain berpartisipasi dalam kasus ini.

Pertama, difokuskan di dalam negeri dengan cara meningkatkan rasio defisit dengan menerbitkan obligasi dan menambah kebijakan fiscal dari pemerintaah itu sendiri. Kedua, rasio cadangan yang dimiliki dipergunakan dengan baik ialah penurunan suku bunga untuk memastikan likuiditas yang sewajarnya. Ketiga, konsumsi dan investasi tidak dihentikan dimana investasi ini terdiri juga dari investasi swasta untuk peningkatan domestik. Keempat, membantu umkm dalam mejelalah usahanya tersebut.

Terpikir sangat sulit namun tetap terbukannya negara China membuat pemulihan terhadap perekonomiannya. Membuat kepercayaan global tetap terjaga, hal itu terbukti dari kepercayaan negara lain atas investasi dari China begitupun sebaliknya. Perusahaan yang berlokasi di negara lain tetap dengan konsisten menanamkan uangnya untuk menjadi sumber modal bagi usaha yang berlangsung, dimana artinya hubungan internasional yang terjalin masih tetap terjaga dan membuat China tetap terus bertahan.

Hal lain yang diatur dalam regulasi China dalam keadaan covid 19 adalah mereka diperbolehkan untuk tetap mengkonsumsi produk luar dan diperbolehkan juga untuk berwisata keluar China asal tidak ke Tiongkok. Arti dari itu semua menjadi sebuah pembuktian untuk China dapat bangkit dari keterpurukannya. Regulasi yang memperbolehkan hal tersebut tentunya menjadi penambahan regulasi baru untuk tetap mengamankan kondisi setiap rakyat China. Dan perjalanan tersebut pun membantu negara lain dalam menutup wilayah nya, agar mendapatkan devisa dampak dari perjalanan yang dilakukan oleh rakyat China.

Pengutan hubungan internasional yang dilakukan China dalam berdiplomasi juga merupakan kunci dari kesuksesan China dalam meloby negara -- negara lain. Apalagi bisa di analisis melalui geopolitik, China menetapkan diplomasinya terkhusus di negara -- negara berkembang yang memiliki kedekatan erat. Salah satunya negara Indonesia, yang memang memiliki keakraban kerjasama dan diplomasi. Hingga sampai saat ini, kita bisa melihat fenomena "Mixue" yang merajalela di Indonesia.

Bagaimana Hubungan antara Indonesia dengan China setelah Pandemi Covid-19 bermula?   

        

Melansir dari tempo.co, tertulis ada jalinan yang dibangun antara China dengan Indonesia. Dalam tulisannya disebutkan bahwa Indonesia bersimpati atas keadaan China pada saat Covid 19. Melalui media sosial presiden Joko Widodo, mereka mengungkapkannya dengan penuh ketulusan dan diketahui juga bahwa mereka menyanyikan lagu mandarin sebagai bentuk pemberian semangat kepada warga China yang sedang bertahan dan bertarung melawan virus tersebut.

Dalam hubungan politik internasional yang dibangun ini, terbukti bahwa dalam pecegahan dan pengendalian virus ini, WNI di China berhasil dievakuasi yang berjumlah 200an WNI. Selain itu juga, dalam kondisi yang sangat sulit dalam hubungan transportasi antar negara, Indonesia melakukan pemulangan terhadap warga China yang berada di Indonesia untuk bertemu keluarganya sebagai bentuk balas budi terhadap apa yang China lakukan terhadap WNI di sana.

Melalu kedutaan besar, Presiden Xin Jiping mengungkapkan rasa terima kasih atas nama seluruh warga China karena telah menjalin kerja sama tersebut. Dalam ungkapannya juga dikatakan bahwa semoga dapat terus menjalin kerja sama dengan baik. Pemerintahan China juga memberikan bantuan kepada Indonesia berupa 2 juta Vaksin secara gratis.

Dilansir melalui CNN "Hari ini telah tiba 1 juta dosis vaksin Sinovac bantuan pemerintah RRT, hari ini juga tiba 1 juta dosis Sinovac bantuan perusahaan vaksin Sinovac yang diberikan secara gratis," kata Retno dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/9).

Selain Indonesia, negara -- negara lain juga sudah bekerjasama dalam hal vaksin tersebut, yang kemudian juga membantu China dalam mengurangi keterpurukan perekonomiannya. Bisa dikatakan hal tersebut juga menjadikan strategi diplomasi vaksin yang menguntungkan bagi China.

Kita mengetahui bahwa China selalu bertumbuh dalam masalah perekonomian sehingga mampu untuk bersaing dengan negara eropa lainnya. Namun, permasalahan Covid-19 membuat china terpuruk dalam keadaan ekonomi dan kepercayaan publik dunia dalam berpolitik menurun. Namun, usaha yang dibangun tidak membuat China selamanya terpuruk.

Sekarang terbukti dalam usaha pembangunan perekonomian yang dilakukan China, dimana terdapat usaha es krim dan teh "Mixue" yang sedang merajalela di dunia khususnya di Indonesia hingga omzetnya diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. Selain itu juga, data IMF menetapkan ekonomi China menjadi kuat nomor 2 sedunia. Semua hal tersebut di bangun secara nasional atas hubungan yang dibangun.

Daftar Pustaka

Stephen Mecdonell, (2021) https://www.bbc.com/indonesia/dunia-59287016

Miranti, (2020) https://www.liputan6.com/global/read/4245909/begini-cara-china-pulihkan-ekonomi-usai-pandemi-corona-covid-19-bisa-ri-tiru

Non Korenponden, (2020) https://dunia.tempo.co/read/1306864/hadapi-virus-corona-kedubes-cina-terima-kasih-atas-dukungan-ri

CNN Indonesia (2021) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210924105141-20-698865/2-juta-vaksin-sinovac-bantuan-china-tiba-di-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun