Mohon tunggu...
ANISA SITI HAJAR
ANISA SITI HAJAR Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

hobi makan dan ingin mencoba membaca buku hihiii •-•

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perekonomian Indonesia pada 2023

14 Oktober 2022   08:34 Diperbarui: 14 Oktober 2022   08:41 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

World Bank Group President David Mallpas mengatakan bahwa bank sentral di seluruh dunia akan berlanjut di tahun 2023. Kebijakan ini sebagai peredam inflasi yang terus menggeliat. Tapi efeknya adalah perlambatan ekonomi, yang bisa berujung resesi di banyak negara. Imbasnya, ekonomi dunia diperkirakan melambat 0,5% tahun depan.

Ekonomi dunia di proyeksi gelap pada 2023 mendatang. Hal tersebut dipicu oleh adanya the perfect storm alias krisis multidimensi. The perfect storm tersebut terdiri atas inflasi tinggi, kontraksi ekonomi menuju resesi, hingga situasi geopolitik yang masih dalam ketidakpastian. 

Kendati demikian, Kepala Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan masyarakat Indonesia tak perlu khawatir dengan isu tersebut. Sebab, David menilai, resesi global tidak akan berdampak pada perekonomian Indonesia.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena kita punya ekonomi domestik yang besar. Sebenarnya, tidak banyak pengaruh resesi global ke Indonesia. Jadi masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir!" 

Sedangkan, Ketua Komite Analis Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Ajib Hamdani mengatakan, dengan kontraksi ekonomi global yang sedang terjadi, efek ekonomi yang merembet ke dalam negeri terutama sisa ekspor-impor, kenaikan harga pokok produksi (HPP) terutama yang terkait dengan bahan baku impor. 

Di sisi akibat kebijakan domestik, kebijakan fiskal adanya kenaikan pajak PPN dan kenaikan BBM subsidi, serta kebijakan moneter meningkatnya suku bunga acuan, akan membuat tekanan terhadap daya beli, dan selanjutnya akan berimbas pada sektor manufaktur.

Sementara itu, IMF menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 diperkirakan akan cenderung solid di kisaran 5.0% meskipun proyeksi inflasi masih cenderung meningkat pada tahun depan. Sekalipun perekonomian Indonesia memiliki probabilitas yang lebih rendah untuk mengalami resesi jika dibandingkan dengan sebagian besar negara maju lainnya. 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2023 cenderung solid dan akan meningkat di kisaran 5.0 persen. Resesi global juga tidak akan berpengaruh banyak ke negara Indonesia. Tetapi pemerintah harus tetap memantau dan mencari solusi bagi permasalahan di bidang ekonomi. Pemerintah harus siap siaga dalam menghadapi suatu permasalahan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun