"I'm a warrior, and you can never hurt me again." (Warrior -- Demi Lovato)
Sepenggal kalimat di atas bukan sekadar lirik biasa, loh. Demi Lovato, seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu "Warrior" ini mengatakan bahwa lirik tersebut menggambarkan keadaan dirinya yang telah berdamai dengan gangguan mental yang ia idap, yaitu gangguan makan dan bipolar.Â
     Perubahan mood atau suasana hati sering kali terjadi pada setiap orang, terutama pada remaja. Remaja yang sedang dalam masa pubertas cenderung mengalami perubahan mood dengan cepat. Perubahan mood yang mudah sekali berubah-ubah itu terkadang memberikan keresahan terhadap orang-orang di sekitarnya. Mereka beranggapan bahwa perubahan suasana hati tersebut adalah sebuah gangguan yang perlu ditangani oleh seorang ahli. Padahal, mood swing sangat umum terjadi pada remaja karena kondisi emosi mereka yang masih belum stabil.
      Mood swing atau perubahan mood tidak sama dengan gangguan bipolar. Gangguan bipolar merupakan masalah perubahan mood yang lebih serius dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Sayangnya, dengan informasi yang mudah didapat seperti sekarang ini, orang-orang justru lebih senang melabeli dirinya mengidap suatu penyakit tertentu (self-diagnose) dibanding memeriksakan langsung ke dokter atau tenaga ahli. Oleh karena itu, kita perlu mengenali terlebih dahulu perbedaan mood swing dengan gangguan bipolar.
Apa Itu Gangguan Bipolar?
      Gangguan bipolar (bipolar disorder) merupakan gangguan mood kronik yang ditandai dengan adanya episode mania atau hipomania yang muncul secara bergantian atau bercampur dengan episode depresi. Gangguan bipolar dapat pula disebut sebagai depresi manik, gangguan afektif bipolar (bipolar affective disorder) atau gangguan spektrum bipolar (Vieta, 2013). Dengan kata lain, gangguan bipolar adalah gangguan yang ditandai dengan perubahan mood antara rasa gembira yang ekstrem dan depresi yang parah (Nevid, Rathus, & Greene, 2003).
      Gangguan bipolar lebih banyak terjadi pada usia remaja hingga dewasa dengan rentang usia 1524 tahun. Namun, para penderita awalnya tidak menyadari jika mereka mengidap gangguan bipolar dan berpikir bahwa yang dialami hanya perubahan mood secara umum. Lalu, apa saja gejala gangguan bipolar?
Gejala Gangguan Bipolar
      Gejala utama gangguan bipolar ialah mania atau hipomania dan depresi. Hipomania merupakan episode mania yang lebih ringan dengan gejala yang sama, namun terjadi dalam waktu yang lebih singkat (Miklowitz & Gitlin, 2014). Gejala dari episode mania di antaranya:
- Abnormalitas suasana hati seperti euforia.
- Penurunan kebutuhan tidur.
- Lebih banyak berbicara dibanding biasanya.
- Memiliki penilaian yang buruk dan mengambil keputusan secara impulsif yang mengarah pada perilaku berbahaya (Miklowitz & Gitlin, 2014).
Gejala-gejala yang muncul pada episode depresi di antaranya:
- Perubahan pola tidur (insomnia atau hipersomnia).
- Perubahan pola makan dan berat badan.
- Kelelahan.
- Adanya perasaan tidak berharga atau rasa bersalah.
- Penurunan konsentrasi.
- Memiliki pemikiran tidak wajar seperti keinginan bunuh diri (Miklowitz & Gitlin, 2014).