Pancasila sebagai ideologi negara artinya Pancasila dijadikan ideologi pedoman hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila menjadi landasan bermasyarakat dalam hal sosialisasi, kehidupan beragama, dan hak asasi manusia. Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari dua kata yaitu idea dan logos. Ide berarti gagasan, gagasan, pemikiran atau konsep. Sedangkan logo berarti hasil pemikiran. Dengan demikian, berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup kajian tentang asal usul serta hakikat pemikiran atau gagasan.
Ideologi juga dikenal sebagai suatu sistem gagasan yang mengorganisasikan seluruh hasil pemikiran tentang kehidupan dan kemudian melengkapinya dengan berbagai sarana serta kebijakan dan strategi, di antaranya tujuan yang ingin dicapai akan disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai tersebut. terkandung di dalamnya. filsafat adalah asal mulanya. Artinya dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah hasil pemikiran, isinya mencakup nilai-nilai tertentu yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ideologi juga dianggap sebagai identitas suatu negara. Sebab ideologi sebenarnya mempunyai fungsi yang sangat penting bagi suatu negara, dimana ideologi dijadikan sebagai sesuatu yang memperkuat jati diri masyarakat suatu negara.
Pancasila merupakan ideologi dasar negara dan bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila. Sejak diperkenalkan oleh Soekarno pada tahun 1945, Pancasila menjadi landasan utama pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Namun pertanyaan mengenai relevansi Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia masih menjadi perdebatan.
Pertama-tama, perlu diingat bahwa Pancasila merupakan hasil sejarah panjang perjuangan Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan dari kekuasaan kolonial. Sebagai ideologi negara, Pancasila mencerminkan semangat juang dan nilai-nilai yang teguh dibela oleh para pendiri bangsa. Oleh karena itu, dari sudut pandang sejarah dan budaya, Pancasila tetap relevan sebagai landasan yang menyatukan bangsa Indonesia.
Selain itu, Pancasila juga menghadirkan ciri-ciri yang dianggap relevan dalam konteks global saat ini. Pertama, dalam sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa,” mendorong toleransi beragama dan pluralisme. Di dunia yang semakin maju akibat era globalisasi, penting untuk mendorong keberagaman dan perdamaian antar agama. Pancasila menjamin perlindungan hak individu dalam kerangka kebebasan beragama.
Prinsip kedua, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” menekankan pentingnya keadilan sosial dan hak asasi manusia. Dalam masyarakat yang semakin kompleks, upaya menjamin kesejahteraan sosial masih tetap relevan. Pancasila mengingatkan kita bahwa negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Maka terdapatlah hak asasi manusia untuk melindungi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sila ketiga, “Persatuan Indonesia”, menekankan pentingnya solidaritas dan persatuan dalam keberagaman budaya dan etnis. Di dunia yang sering terpecah oleh perbedaan, nilai ini tetap penting untuk menjamin stabilitas politik dan sosial.
Prinsip keempat, “Masyarakat yang dipandu oleh kecerdasan deliberatif/representatif,” menekankan pentingnya demokrasi. Di era informasi saat ini, demokrasi masih menjadi model yang dianggap paling efektif untuk menjalankan pemerintahan yang adil dan transparan.
Prinsip kelima, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, menekankan pentingnya distribusi kekayaan yang adil dan kesetaraan sosial. Dalam konteks meningkatnya kesenjangan ekonomi di seluruh dunia, nilai-nilai ini menjadi semakin penting. Namun, meski banyak aspek Pancasila yang masih relevan, terdapat juga tantangan dan perdebatan mengenai penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bagaimana menerapkan “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” masih menjadi bahan perdebatan. Ada juga permasalahan terkait korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia yang perlu ditangani secara lebih efektif.
Singkatnya, Pancasila tetap relevan sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia. Hal ini mencerminkan sejarah, budaya, dan aspirasi masyarakat Indonesia. Namun demikian, tantangan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masih, dan upaya terus-menerus diperlukan untuk memastikan bahwa nilai-nilai ini tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga menjadi kenyataan yang diterapkan dalam semua aspek kehidupan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H