Mohon tunggu...
Anisa SabrinaPurnama
Anisa SabrinaPurnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Sosiologi Universitas Sebelas Maret

She likes to write about what she thinks about today's life which is getting interesting to learn especially about women's issues, family and mental health. Outside of her academic field, she likes content about beauty, health, and the film/music industry.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Barbie: Keindahan Petualangan Sinematik Melawan Patriarki!

20 Juli 2023   10:36 Diperbarui: 20 Juli 2023   10:40 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Mungkin pada awalnya, banyak penonton yang mengira bahwa film Barbie ini akan memiliki cerita kekanak-kanakan yang penuh keceriaan dan gelak tawa. Ternyata, film ini mengandung pesan yang sangat mendalam dari mengangkat women's empowerment dan isu patriarki.

Sejak awal kita bisa melihat bahwa di Barbie Land, seluruh tempat dan pekerjaan hanya diisi oleh para Barbie yang memiliki berbagai profesi seperti Presiden, Mahkamah Agung, Pilot, Dokter, sampai dengan pekerja bangunan. 

Hal ini sejalan dengan tujuan awal Barbie, yaitu menjadi harapan dari para perempuan di dunia yang bisa menjadi pemimpin dan berhak untuk memilih apa yang mereka inginkan.

Film Barbie ini lebih menjelaskan tentang perbedaan ideologi antara human world dan barbie world tentang konsep patriarki. Barbie Margot Robbie yang diharuskan pergi ke dunia nyata sangat terkejut melihat fakta yang ada, bahwa perempuan tidak memiliki equal right dengan laki-laki di segala aspeknya. 

Barbie secara tidak langsung juga menunjukan masalah mengenai kekerasan seksual secara fisik dan lisan, gender equality, feminim dan maskulinitas. 

Saat menonton film Barbie akan dipenuhi oleh perasaan yang sulit untuk diutarakan apalagi jika kamu perempuan, karena isu yang coba disampaikan dalam film ini menjadi apa yang sedang kita perjuangkan sekarang dan faktanya masih banyak pihak yang tidak peduli untuk hal tersebut.

Ekspetasi besar yang dibebankan kepada perempuan untuk selalu menjadi sempurna dan secara kontradiktif harus tetap terlihat baik ke semua orang dan elemen-elemen yang ada disekitarnya, menjadi bentuk penjelasan yang sempurna mengenai bagaimana dunia perempuan sangat kontradiktif antar satu yang lainnya ditambah dengan ekspetasi yang tidak masuk akal. 

Barbie menjelaskan bagaimana perempuan dipandangan dalam lingkungan yang dituntut harus sempurna padahal perempuan just a human being mereka tidak pantas untuk dituntut selalu sempurna. Begitu pula dengan karakter Ken, menjadi laki-laki yang dituntut untuk tidak boleh terlihat lemah dan harus selalu kuat. 

Greta Gerwig and Team sangat baik mengemas film yang mengandung isu sensitif menjadi film yang sangat ceria dan full of joy! Sudah menjadi identitas karyanya, bahwa Greta selalu menyisipkan pesan moral bermakna terkait permasalahan-permasalahan perempuan.

Buat teman-teman yang belum nonton, segera tonton di bioskop kesayanganmu ya!

Have a nice day, Barbie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun