Mohon tunggu...
Annisa AuliaRisdiyanto
Annisa AuliaRisdiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Suka bidang olahraga dan juga menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konteks Sosial dan Kultural

29 Oktober 2024   19:18 Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konteks Sosial dan Budaya adalah kerangka acuan yang kompleks yang mencakup semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk nilai-nilai, norma, kebiasaan, kepercayaan, struktur sosial, dan lingkungan fisik. Konteks ini membentuk cara kita berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain.

Konteks sosial mengacu pada lingkungan sosial di mana individu hidup dan berinteraksi. Konteks sosial mencakup pada kelompok sosial, struktur sosial dan interaksi sosial.

Sedangkan Konteks budaya mengacu pada sistem nilai, kepercayaan, dan praktik yang diwariskan dari generasi ke generasi, yang mencakup bahasa, seni dan musik, agama serta tradisi dan adat.

Konteks sosial budaya memiliki pengaruh yang sangat signifikan dalam dakwah. Dakwah yang efektif adalah dakwah yang mampu beradaptasi dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat. Dengan memahami konteks ini, seorang da'i dapat menyampaikan pesan Islam dengan lebih relevan dan diterima oleh masyarakat.

Beberapa pengaruh konteks sosial dan budaya: 

1. Cara penyampaian 

Yang mencakup bahasa, media dan metode.

2. Tema dakwah 

Yang mencakup masalah atau isu aktual dan nilai-nilai lokal.

3. Bentuk dakwah 

Yang mengacu pada adat istiadat dan seni budaya.

4. Penerimaan masyarakat

Yang mencakup stereotip dan toleransi.

Pendapat penulis :

Berdasarkan konteks sosial dan budaya tentunya sangat mempengaruh terhadap penerimaan pesan seorang dai kepada madhunya. Sebagai contoh, jika seorang dari berdakwah di wilayah atau daerah yang masih sangat kental adat istiadatnya, dan masih melakukan ritual-ritual yang menuju kepada perilaku syirik. Tentunya cara penyampaian pesan dai pasti berbeda dengan ketika ia berdakwah di daerah yang lebih modern, hal ini lah yang harus di perhatikan oleh seorang dai ketika ia akan mulai berdakwah.

Selain mempelajari dan mengenali adat dan kebiasaan madhunya ia juga harus memiliki relasi dengan pemimpin di wilayah tersebut, karena, jika pemimpin daerah tersebut juga mendukung dakwah dai itu akan mempermudah dai dalam menyampaikan dakwanya kepada masyarakat di daerah tersebut. Selai dukungan dari pemimpin, dakwah yang efektif juga yaitu dengan menggabungkan budaya dengan ajaran islam tapi dengan syarat sesuai ajaran islam, seperti dakwah yang diakukan oleh wali songo yang mana menjadikan wayang sebagai media dakwahnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun